Wednesday, December 24, 2025
HomeSTARTUPLifeStyleInilah Tujuh Tanda Kebahagiaan Hidup di Dunia

Inilah Tujuh Tanda Kebahagiaan Hidup di Dunia

JAKARTA, NawacitaHAKIKAT manusia adalah mencari kebahagiaan. Tapi, sering kali tidak menemukannya meski sudah memiliki segalanya; harta, uang, kedudukan, dan lainnya. Kunci kebahagiaan sesungguhnya adalah saat hati dekat dengan Allah SWT.

Dosen IAIN Syekh Nurjati Cirebon yang juga penulis buku-buku motivasi Islam, Dr. Didi Junaedi dalam kolomnya di laman jaringansantri.com mengisahkan suatu ketika Ibnu Abbas, sahabat yang setia ‎melayani Rasulullah SAW pernah ditanya oleh para ‎tabiin tentang hakikat kebahagiaan. Beliau menjelaskan bahwa ada tujuh ‎tanda kebahagiaan hidup seseorang di dunia:

Pertama: Hati yang selalu bersyukur (Qalbun Syakirun). ‎Seseorang yang memiliki hati yang selalu bersyukur atas apa yang Allah ‎berikan kepadanya, akan selalu merasa bahagia. Dia sadar sepenuhnya ‎bahwa Allah Maha Mengetahui yang terbaik untuk hamba-hamba-Nya.‎ Seseorang dengan hati yang penuh syukur akan ‎selalu merasa bahagia menjalani hidup ini, apa pun kondisi yang tengah ‎dialaminya.‎

- Advertisement -

Kedua: Pasangan hidup yang baik (al-Azwaj ash-Shalihah). ‎Kehidupan rumah tangga akan berjalan harmonis ketika sepasang suami ‎istri salih dan salihah. ‎Ada kedamaian dan ketenteraman di dalam rumah yang dihuni ‎oleh sepasang suami istri yang dilandasi pondasi keimanan dan ‎ketakwaan. Saling asah, asih, asuh menjadi ciri kehidupan rumah tangga ‎yang baik. ‎

Suami sebagai imam dan kepala keluarga menjalankan perannya ‎dengan baik. Memberikan nafkah yang halal, memenuhi kebutuhan ‎keluarga, menjadi panutan di dalam rumah tangga bagi istri dan anak-‎anaknya. Seorang istri berperan mengurus rumah tangga, menjaga ‎kehormatan dirinya, mendidik anak-anaknya, mendampingi dan ‎melayani suaminya dengan penuh ketulusan dan keikhlasan. Betapa ‎bahagia kehidupan rumah tangga yang demikian ini.‎

Baca Juga: Sains Dalam Al Quran, Pentingnya Retakan Bumi Bagi Kehidupan

Ketiga: Anak-anak yang saleh (al-Aulad al-Abrar). Anak-anak ‎saleh yang taat beribadah kepada Allah, berbakti kepada kedua orang ‎tua dan bermanfaat bagi sesama adalah permata indah yang akan ‎menghiasi kehidupan kita. Bahkan, kelak ketika kita sudah ada di alam ‎barzakh pun, doa anak-anak saleh tersebut akan terus menerangi ‎kehidupan kita di alam baka sana. Sungguh, anak-anak saleh adalah ‎salah satu sumber kebahagiaan di dunia ini dan di akhirat nanti.‎

Keempat: Lingkungan yang baik (al-Bi’ah ash-Shalihah). ‎Lingkungan tempat tinggal kita, tempat kita bergaul dengan masyarakat, ‎tempat kita menghabiskan hidup akan turut menentukan kebahagiaan ‎kita.

Lingkungan yang baik dan kondusif untuk kehidupan kita, ‎lingkungan yang nyaman untuk kita menjalankan aktivitas duniawi ‎‎(bekerja, mencari nafkah, bergaul) dan ukhrawi (beribadah, beramal ‎saleh) akan menjadikan hidup kita penuh kebahagiaan. ‎

Bersahabatlah dengan orang-orang saleh yang akan mengajak ‎kita kepada kebaikan dan mengingatkan kita ketika berbuat salah. Jika ‎kita berada di lingkungan seperti ini, berbahagialah!‎

Kelima: Harta yang halal (al-Mal al-Halal). Tidak dapat dipungkiri ‎bahwa memiliki harta adalah keinginan setiap manusia. Dengannya kita ‎bisa memenuhi kebutuhan hidup ini, mulai dari kebutuhan primer, seperti ‎sandang, pangan dan papan, kebutuhan sekunder berupa perabot rumah ‎tangga serta perangkat teknologi, hingga kebutuhan tersier seperti ‎berlibur, rekreasi dan sebagainya.‎

Namun demikian, Islam sangat menekankan pentingnya cara ‎memperoleh harta dengan jalan yang baik dan benar sesuai syariat ‎Islam. Dengan kata lain, Islam mewajibkan umatnya untuk mencari ‎harta yang halal. Harta yang halal meskipun sedikit jauh lebih baik dan ‎berkah daripada harta yang banyak dan berlimpah tetapi diperoleh ‎dengan cara-cara haram.‎ Kebahagiaan hidup itu bukan tergantung pada kuantitas harta ‎kita, banyaknya materi yang kita miliki, tetapi pada kualitas harta yang ‎kita miliki.

Baca Juga: Kisah Keajaiban Sedekah, Amalan Pelipat Ganda Rezeki

Keenam: Semangat mempelajari agama (Tafaqquh fi al-Din). ‎Dalam sebuah hadis disebutkan, “Barangsiapa yang dikehendaki Allah ‎mendapat kebaikan, maka Allah akan pahamkan dia dalam urusan ‎agama.” (HR. al-Bukhari)‎, Maksud dari hadis di atas adalah bahwa ketika Allah menghendaki ‎seseorang menjadi baik, maka Allah akan memberikan pemahaman ‎agama yang baik kepadanya.‎

Maksud dari tafaqquh fi al-din, yaitu semangat mencari dan ‎mempelajari ilmu agama yang dapat membahagiakan adalah jika ‎dengan ilmu agama yang dimilikinya, seseorang dapat menjalani hidup ‎ini lebih terarah, sesuai dengan petunjuk Allah dan Rasul-Nya. Semakin ‎tinggi ilmunya, semakin cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, semakin baik ‎ibadahnya, semakin mulia akhlaknya. Inilah yang dimaksud dengan ‎tanda kebahagiaan yang disebut Ibn Abbas r.a.‎

Ketujuh: Umur yang berkah. Makna umur berkah di sini adalah ‎bahwa kesempatan hidup di dunia ini benar-benar dimanfaatkan untuk ‎beramal saleh, berbuat baik setiap saat setiap waktu. Tiada hari yang ‎berlalu sia-sia. Semakin bertambah umur, semakin mulia. ‎Demikianlah 7 (tujuh) tanda kebahagiaan di dunia ini menurut ‎Ibn Abbas ra, yang pada gilirannya akan mengantarkan seseorang pada ‎kebahagiaan di akhirat kelak. Semoga kita termasuk ke dalam ‎kelompok orang yang memiliki 7 tanda kebahagiaan tersebut. Amiin.‎

oknws.

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru