Wednesday, December 24, 2025
HomeDAERAHRisma Bantah Kasus Covid-19 di Pabrik Rokok Sebagai Klaster Baru

Risma Bantah Kasus Covid-19 di Pabrik Rokok Sebagai Klaster Baru

Surabaya, Nawacita- Mencuatnya kasus Covid-19 di salah satu pabrik rokok Surabaya menjadi sorotan belakangan ini. Sebab dua diantara pasien Covid-19 yang bekerja di pabrik tersebut telah meninggal dunia. Sedangkan yang positif saat dilakukan rapid test telah mencapai 100 orang.

Namun, Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya menolak bila hal tersebut dikatakan sebagai klaster baru. Ia menerangkan awal mula kasus tersebut.

“Waktu itu puskesmas kan menangani sendiri. Pengawasannya terhadap pasien kurang. Lalu Dia kerja. Sebetulnya Dia sudah PDP (Pasien Dalam Pantauan). Dia kerja jadinya nulari,” ungkapnya saat ditemui di SDN Ketabang I 30 April 2020.

- Advertisement -

Lanjutnya, Walikota perempuan pertama di Surabaya itu mengatakan Pemerintah Kota Surabaya (Pemkot) sedang melakukan tracing kepada para pekerja yang pernah kontak dengan pasien. Sedangkan nasib para pekerja yang sudah dinyatakan posotif melalui rapid test, akan dimasukan ke hotel. Sebagai upaya dari isolasi mandiri.

“Kita masukan hotel. Itu kan dia baru rapid tes belum swab. Jadi makanya kita masukan dulu dia di hotel,” ujar Risma.

Risma menduga penularan itu terjadi sebelum protokol Covid-19 diterapkan. Sebab pabrik rokok itu, sudah menerapkan social distancing.

“Sebetulnya mereka sudah lakukan sosial distancing. Dimana jaraknya uda 2 meter. Jadi mungkin kejadiannya sebelum itu,” jelasnya.

Oleh sebab itu, Risma berencana akan membuat protokol bagi perusahaan. Sehingga diharapkan protokol ini bisa dibaca dengan mudah oleh pegawai perusahaan yang bekerja di suatu tempat.

“Kita lagi buat protokol untuk perusahaan. Kalau protokolnya sudah jelas tidak takut mereka. Mereka harus sosialisasikan sampai yang paling bawah. Sampai officeboy harus ngerti. Di kantor mungkin sudah dibuat protokol seperti itu. Tapi mereka mungkin belum ngerti,” pungkasnya.

(and)

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru