Dua kadernya yaitu Haji Lulung pindah ke PAN dan Okky Asokawati pindah ke Partai NasDem. PPP mengaku menghargai setiap kadernya yang ingin pindah partai. Namun sangat disayangkan, para kader tersebut belum mengundurkan diri secara resmi dari PPP.
“PPP tidak ingin menghalangi hak seorang warga negara untuk pindah parpol. tp kalau warga negara itu sedang menjabat sbg anggota dpr anggota DPRD, maka etika politiknya itu yang harus ditegakkan,” jelas Sekjen PPP Arsul Sani di DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (19/7).
Menurut Arsul, contoh yang baik bisa dilihat dari Titiek Soeharto dan Akbar Faisal yang menyelesaikan terlebih dahulu pengunduran dirinya di partai awal, baru kemudian berbicara di publik dengan seragam partai barunya.
“Saya menyesalkan bahwa orang DPR dan DPRD yang pintar-pintar bahkan jadi pengajar etika, tapi kok standar etika politiknya tidak seperti Mbak Titiek Soeharto atau dulu Bang Akbar Faizal waktu pindah dari Hanura ke NasDem. Kan enggak menampakan diri di publik tapi mundur dulu,” pungkasnya.
Sebelumnya, Okky Asokawati merupakan anggota DPR dari Fraksi PPP di Komisi IX Dapil Jakarta Pusat. Sementara Haji Lulung merupakan wakil ketua DPRD DKI dari fraksi PPP. Saat dualisme kepengurusan di PPP, Lulung adalah loyalis Djan Faridz.