Thursday, December 25, 2025
HomeBUMNEkonomi dan Bisnis3 Penyebab Startup Gagal Berkembang Menurut Rudiantara

3 Penyebab Startup Gagal Berkembang Menurut Rudiantara

Jakarta Nawacita — Indonesia boleh bangga punya empat perusahaan rintisan (startup) yang menyandang unicorn, atau status bagi mereka yang nilai valuasinya mencapai 1 miliar dolar AS. Di balik itu semua, ternyata ada banyak startup yang gagal berkembang atau bahkan berujung bangkrut.

Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, ada tiga alasan mengapa startup bisa gagal mencapai kata berhasil. Pertama adalah tidak memiliki visi dan misi yang jelas dalam membangun startup, sehingga tidak fokus dalam berbisnis.

“Startup gagal banyak. Pertama mereka tidak fokus. Mereka asal buat (startup) saja,” katanya, dalam acara Kopi Talk ‘Masa Depan Industri 4.0’ di Skyloft Restaurant & Lounge, All Seasons Jakarta Thamrin, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (1/3).

- Advertisement -

Kedua adalah tidak menyelesaikan masalah di masyarakat. Pria yang akrab disapa Chief RA itu berkata, semua startup yang sudah unicorn, atau yang sudah besar, berhasil menghadirkan solusi untuk masalah yang ada di pasar.

Ia mencontohkan GOJEK. Perusahaan transportasi online itu melihat permasalahan ada di ojek pangkalan, yang penghasilannya tidak banyak dan sehari hanya dapat 2 sampai 3 pesanan perjalanan.

“Dipikirannya Nadiem (Makarim, CEO GOJEK), dia (ojek pangkalan) seharusnya bergerak mencari penumpang, dijemput. Sekarang mereka, dari opang jadi ojol (ojek online), pendapatnya naik 2,4 (kali lipat),” ungkap Chief RA.

Masalah yang berhasil diselesaikan GOJEK itu kemudian membuka peluang bisnis baru. Ambil contoh layanan GO-FOOD, yang memungkinkan mereka menyediakan layanan pesan antar makanan dari restoran atau penjual makanan yang hanya bermodalkan dapur yang menjadi mitranya.

E-commerce marketplace juga disebutnya sukses menyelesaikan masalah. Startup model ini bahkan membuka peluang bagi masyarakat untuk menambah pendapatan dengan berjualan online.

Penyebab terakhir yang membuat startup gagal adalah para pendirinya ingin langung mendapatkan keuntungan lebih dalam waktu singkat. Mereka ini biasanya memiliki pemikiran untuk langsung keluar dengan menjual perusahaannya setelah mendapat untung atau seri pendanaan.

“Pengen cepat kaya, tidak bisa begitu. Founder yang betul adalah dia tidak keluar (dari perusahaan),” ucapnya.

Facebook dan Alibaba adalah contoh perusahaan teknologi yang pendirinya, Mark Zuckerberg dan Jack Ma tetap bertahan, sehingga keduanya bisa sukses seperti sekarang ini.

rp

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru