Thursday, December 25, 2025
HomeBUMNEkonomi dan BisnisSuasana Meriah FESyar Jawa 2025: Sinergi dari Pesantren, UMKM, hingga Perbankan

Suasana Meriah FESyar Jawa 2025: Sinergi dari Pesantren, UMKM, hingga Perbankan

Suasana Meriah FESyar Jawa 2025: Sinergi dari Pesantren, UMKM, hingga Perbankan

Surabaya, Nawacita.co – Ballroom Al-Marwah, Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Jumat (12/9) siang tampak semarak. Ratusan peserta memenuhi ruangan, mulai dari perwakilan pondok pesantren, pelaku UMKM halal, hingga perbankan.

Mereka hadir dalam pembukaan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Jawa 2025 yang digelar Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur.

Dengan tema “Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah Memperkuat Stabilitas dan Transformasi Ekonomi Regional”, festival ini bukan hanya sekadar pameran. Kepala Perwakilan BI Jatim, Ibrahim, menekankan bahwa FESyar adalah gerakan bersama.

- Advertisement -

Baca Juga : Fesyar 2024, Bank Indonesia Dorong Peran Digitalisasi dalam Penguatan Ekonomi Syariah

“Ekonomi syariah tidak bisa berdiri sendiri. Harus ada konsistensi, inovasi, dan sinergi dari semua pihak—mulai dari pesantren hingga pemerintah daerah,” ujarnya penuh semangat.

Empat rangkaian utama siap meramaikan festival ini: showcasing produk halal dan OPOP, edukasi seputar keuangan syariah, business matching, hingga kompetisi. Dari sisi business matching, capaian awal sudah cukup mencengangkan. Baru sehari dibuka, telah tercatat pembiayaan Rp15,38 miliar dan perdagangan Rp7,9 miliar—angka yang melampaui realisasi tahun lalu.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, yang turut hadir, mengaku optimistis festival ini akan menjadi lokomotif pengembangan ekonomi syariah.

“FESyar bisa mempercepat akselerasi ekosistem ekonomi syariah, tidak hanya di Jawa Timur, tapi juga untuk level nasional,” tegasnya.

Di sela acara, pengunjung tampak antusias melihat produk unggulan pesantren dan UMKM halal. Ada batik motif islami, produk herbal, hingga aneka kuliner khas.

Kehadiran 38 pondok pesantren mitra dan puluhan UMKM menjadi bukti nyata bahwa ekonomi syariah bukan konsep semata, melainkan sudah menyatu dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.

FESyar 2025 pun diharapkan bukan hanya berhenti pada seremoni, melainkan benar-benar menjadi penggerak transformasi ekonomi syariah menuju ajang puncak, Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF), di Jakarta Oktober mendatang.

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru