Tuesday, December 23, 2025
HomeADVETORIALTak Bisa Masuk Sekolah SMARA Jalur Domisili Warga Rambipuji Catut Gubernur Khofifah

Tak Bisa Masuk Sekolah SMARA Jalur Domisili Warga Rambipuji Catut Gubernur Khofifah

Tak Bisa Masuk Sekolah SMARA Jalur Domisili Warga Rambipuji Catut Gubernur Khofifah

Jember, Nawacita – Warga Pecoro kecamatan Rambipuji datangi Sekolah Menengah Atas Rambipuji (SMARA) di Jl. Durian No.30, Kandang Kidul, Pecoro, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember, Jawa Timur 68152, bukan tanpa sebab, kedatangan sekitar 20 warga menuntut pihak SMARA bisa menerima anaknya untuk bersekolah di SMARA.

Indah Nur Laily warga dusun Bindung desa Pecoro kecamatan Rambipuji , mengatakan, anaknya dua kali mendaftar melalui jalur domisili di SMARA namun tidak di terima. Padahal Jarak tempuh dari rumahnya ke sekolah sangat dekat.

“Sekolah ini berdiri di desa Pecoro,dan saya sendiri asli warga Pecoro, kenapa anak saya tidak bisa masuk di sekolah ini,”ucap Indah Nur Laily sambil meneteskan air mata yang di dampingi warga lainnya. 30 Juni 2025.

- Advertisement -

Dia menjelaskan, dirinya mendaftarkan anaknya menggunakan jalur domisili,”kami disini sekitar 27 warga yang menggunakan jalur domisili yang semuanya warga Pecoro, namun kami semua gagal tidak bisa di terima justru mereka yang dari luar desa atau bahkan dari luar kecamatan yang di terima,”Ungkapnya dengan nada kecewa.

Baca Juga: Kemkomdigi Hadirkan Internet untuk Sekolah Rakyat agar Generasi Muda Tak Tertinggal

Menurutnya, sistem pendidikan di Jatim ruwet, terbukti saat anak kami mau daftar sekolah di sini ( SMARA) tidak bisa di terima padahal rumah kami dengan sekolah berdekatan sekali.

“Tolong Bu Gubernur bantu kami , supaya anak-anak kami bisa masuk ke sekolah negri ( SMARA) jangan di persulit,kami ingin anak-anak kami cerdas, maka kami sangat berharap anak-anak kami bisa sekolah di SMARA karena dekat rumah,”Harapnya.

Lanjut Indah Nur Laily, kami warga miskin yang ingin anak-anak kami bisa sekolah di negri, bisa sekolah di SMARA karena kami juga menginginkan anak-anak kami cerdas, berakhlak tapi kalau sistem pendidikan seperti ini apa bisa anak kami masuk ke sekolah ini,”ungkap Nur Indah Laily sambil menahan isak tangisan.

Sementara itu Ahmad Afandi Humas SMARA mengatakan pihak sekolah tidak bisa berbuat banyak ,”karena Dinas Pendidikan sudah mengatur sistem penerimaan siswa baru, jadi kami tidak bisa berbuat apa-apa,”katanya kepada para emak-emak yang di dampingi kepala desa Pecoro di ruang humas SMAR.

Dia berjanji akan melaporkan persoalan ini ke para pemangku kebijakan dalam hal ini Dinas Pendidikan,”namun apakah sesuai harapan atau tidaknya kami tidak bisa memastikan,”Ungkapnya.

Dia berharap semoga sistem pendidikan tahun depan berubah ,”karena pihak sekolah sudah di atur sistem untuk penerimaan siswa baru,”Ungkapnya.

Sampai mediasi selesai kepala sekolah Sekolah Menengah Atas Rambipuji (SMARA) belum juga ada sehingga Nur Indah Laily pulang dengan kekecewaan.

Penulis : Mujianto

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru