Tuesday, December 23, 2025
HomeSTARTUPPendidikanKomite Sekolah SMKN 13 Bandung Bantah Adanya Pungutan Rp5,5 Juta Pada Orang...

Komite Sekolah SMKN 13 Bandung Bantah Adanya Pungutan Rp5,5 Juta Pada Orang Tua Siswa

Bandung, Nawacita – Komite Sekolah SMKN 13 Bandung menepis adanya dugaan pungutan mencapai Rp5,5 juta kepada orang tua siswa.

Ketua Komite Sekolah SMKN 13 Bandung, Belinda Y. Dwiyana mengungkap bahwa memang benar ada sumbangan atau pungutan yang diminta kepada orang tua siswa. Namun ia membantah jika sumbangan tersebut ditarif dengan nominal Rp5,5 juta per orang tua.

Ia menjelaskan bahwa keputusan sumbangan tersebut merupakan keputusan bersama antara pihak sekolah, komite dan orang tua siswa. Bahkan pada saat rapat ia tidak memberikan tarif nominal berapapun.

- Advertisement -

“Nah, angka (nominal sumbangan) saya serahkan kepada orang tua murid sebetulnya pada saat rapat orangtua murid di kelas 10. Saya serahkan kepada orangtua murid, kita punya kebutuhan sekian. Silahkan,” jelas Belinda saat ditemui di SMKN 13 Bandung, Kamis (22/5/2025) petang.

Pada rapat tersebut ia hanya mengungkapkan kepada para orang tua siswa bahwa SMKN 13 Bandung memiliki kekurangan anggaran operasional sekolah sebesar Rp 1,2 hingga Rp 1,5 miliar.

“Yang tadi saya sudah sebutkan. 1,2 sampai 1,5 M seperti itu kebutuhannya. Nah, jadi akhirnya dibagi kepada yang tidak mampu, tidak dihitung. Jadi dibagi, akhirnya mereka menghitung dan saat itu saya tahu bahwa ada aturan yang tidak boleh mengeluarkan angka,” ungkap dia.

Baca Juga: Viral Dugaan Pungutan Jutaan Rupiah di SMKN 13 Bandung, DPRD Jabar Ono Surono Turun Tangan

Pada saat rapat juga, ia membebaskan kepada orang tua untuk menghitung berapa nominal sumbangan yang harus diberikan oleh orang tua siswa.

“Tapi akhirnya saya saya balikan kepada mereka karena bukan yang bersekolah di 13 itu bukan apa namanya banyak orangtua yang meminta saya berapa jumlahnya karena banyak juga yang bersedia untuk mensupport karena mereka tahu lulusan dari sini daya serapnya cukup tinggi dan skillnya juga harus dipertahankan,” terang Belinda.

“Nah itu akhirnya mereka menghitung tuh, menghitung dan saya tidak menampilkan, tapi mereka menghitung sesama orang tua murid di sana, akhirnya mereka menghitung, oh sekitar segitu ya,” sambung dia.

Bahkan di akhir rapat belum ada kesepakatan yang didapat terkait berapa nominal sumbangan atau pungutan. Sehingga akhirnya disepakati bahwa nominal sumbangan dari orang tua dibebaskan. Orang tua boleh menyumbang berapapun sesuai dengan kemampuan mereka.

“Tidak ada kesepakatan pada saat itu, sumbangan jatuhnya, tidak ada kesepakatan. Jadi itu ada yang (nyumbang) 5,5, ada yang cuma 500 ribu, ada yang 1 juta, ada yang 1,5 juta, 3 juta, variasi itu silahkan saja. Tidak istilahnya saya tetapkan, kami tetapkan, tapi itu kembali kepada di sana. Ada surat pernyataan,” ucap Belinda.

Lebih lanjut Belinda menduga bahwa orang tua siswa yang melaporkan hal itu kepada Ono Surono sedang mengalami penurunan kondisi ekonomi. Namun pada saat rapat komite bersama orang tua siswa kondisi ekonomi orang tua tersebut masih terbilang stabil.

“Mungkin saya melihat ya Pak Ono, dalam proses orang tua yang mungkin kemarin melaporkan kepada bapak adalah orang tua yang itu situasi kondisi ekonominya sedang baik. Sekarang tidak baik ya, tapi tidak berkomunikasi kepada saya. Gitu loh Pak. Kan seharusnya berkomunikasi kepada saya,” pungkas dia.

Reporter : Niko

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru