Home DAERAH JABAR Penumpukan Sampah di Gedebage Bandung Makin Signifikan Pasca Lebaran

Penumpukan Sampah di Gedebage Bandung Makin Signifikan Pasca Lebaran

0
Penumpukan Sampah di Gedebage Bandung Makin Signifikan Pasca Lebaran
Walikota Bandung Muhammad Farhan. (Foto: Niko/Nawacita).

Bandung, Nawacita.co – Walikota Bandung M Farhan mengungkapkan temuan penumpukan sampah di Gedebage yang cukup signifikan pasca lebaran.

Ia mengungkap bahwa penumpukan sampah di Pasar Gedebage terjadi hingga 1.120 meter kubik. Hal itu diketahui Farhan saat dirinya berkunjung ke Gedebage pada Senin, (20/4/2025) malam.

“Saya baru saja mendapatkan fakta bahwa di Gedebage terjadi penumpukan sampah sebanyak 1.120 meter kubik Itu saya baru tahu semalam. Di pasar Gedebage Hanya di pasar Gedebage saja terjadi penumpukan sampah sebanyak 1.120 meter kubik,” ungkap Farhan saat ditemui di Bandung, Selasa (22/4/2025).

Farhan menyebut bahwa memang pihaknya saat ini tengah menghadapi penumpukan sampah baik di TPS ataupun di beberapa titik lainnya. Hal itu terus meningkat pasca Hari Raya Idul Fitri 2025 kemarin.

“Kita memang sekarang sedang menghadapi penumpukan TPS Tempat pembuangan sampah yang tiba-tiba, bukan tiba-tiba, tapi perlahan itu meningkat,” tambahnya.

Ia mengatakan, pihaknya akan segera melakukan investigasi dan pendataan ulang untuk memastikan jumlah peningkatan produksi sampai di Kota Bandung tidak terlalu signifikan, apalagi sampai di atas 20 persen.

“Jadi ada dua hal yang kita sedang perhatikan sekarang Pendataan ulang, karena saya khawatir jangan-jangan sebetulnya produksi sampah kita setelah lebaran itu meningkat. Dan meningkatnya signifikan Kayaknya peningkatannya di atas 20 persen, itu yang saya khawatirkan,” kata Farhan.

Ia juga menegaskan setiap pelaku yang bertanggung jawab atas penumpukan sampah di Pasar Gedebage agar bisa bertanggung jawab secara hukum. Hal itu sebagai upaya memberi efek jera kepada pelaku yang membuang sampah di area tersebut hingga terjadi penumpukan.

Baca Juga: Bandung Krisis Sampah: Farhan Ungkap Hanya 15 Persen Efektif, Investor Masih Sedikit

“Jadi kami akan melakukan investigasi dan memastikan siapapun yang bertanggung jawab terhadap penumpukan sampah sebanyak itu di pasar Gedebage Harus bisa mempertanggung jawabkan secara hukum Karena kita tidak mau sampai terjadi ledakan sampah yang tidak terkendali,” sambungnya.

Terkait penumpukan sampah, Farhan menjelaskan bahwa hal itu terjadi tidak hanya di titik tertentu. Tetapi juga terjadi di beberapa TPS, bahkan TPS yang terjadi penumpukan di atas 100 sampai 200 persen akan langsung ditutup sementara. Hal itu dikarenakan daya olah sampah Kota Bandung yang masih minim di angka 12 persen.

“Nah ini yang sedang kita atur sedemikian rupa sehingga nanti tumpukan-tumpukan yang melebihi kapasitasnya itu sampai 100 sampai 200 persen itu terpaksa TPS nya ditutup. Karena satu-satunya sekarang Untuk bisa mengolah itu Daya olah kita masih sangat kecil Kurang dari 12% Maka mau tidak mau kita Dijadwalkan antri ke TPA Itu Makanya ada beberapa TPS yang ditutup,” jelasnya.

Namun, penutupan TPS itu malah menimbulkan penumpukan sampah baru di beberapa titik non TPS. Titik-titik tersebut lebih dikenal dengan istilah Tikum atau Titik Kumpul dan harus segera ditangani.

“Untuk TPS-TPS yang menumpuk Sebetulnya TPS-TPS itu Sekarang lagi kita tutup Mau dikosongin dulu, setelah kosong baru kita buka yang lain. Sehingga akibatnya memang terjadi penumpukan-penumpukan yang kalau kami menyebutnya titik kumpul atau Tikum inilah yang memang kita harus tangani dengan sangat hati-hati,” tambahnya.

Terakhir, ia meminta kepada seluruh jajaran kecamatan, kelurahan hingga RW dan RT untuk segera melaporkan jika terjadi penumpukan sampah di titik kumpul wilayah masing – masing.

“Maka kewajiban dari kecamatan, kelurahan, dan juga RW dan RT Agar memastikan ya Bahwa kalaupun terjadi ada tikum yang terjadi karena TPS ditutup Segera laporkan dan koordinasikan Memang tidak segera jam sekarang ditelepon setengah jam kemudian diangkut,” pungkas dia.

Reporter : Niko

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here