Surabaya, Nawacita.co – Sekarang AI dapat menganalisis data pasar yang sangat besar yang disebut big data, mengalisis sentimen publik di media sosial, menggambarkan pola atau tren, hingga menghasilkan laporan keuangan hanya dalam hitungan detik.
Dengan High-Frequency Trading (HFT), AI menggunakan algoritma machine learning untuk memprediksi tren harga saham, mengatur portofolio, dan dapat melakukan transaksi secara otomatis.
Dosen Program Studi S1 Manajemen di Universitas Dinamika (Undika) Surabaya, Haryanto Tanuwijaya mengatakan hasil dari AI mampu memproses data jauh lebih cepat dibandingkan manusia.
Mesin-mesin super cepat tersebut bekerja dibalik layar pada saat melakukan pembelian dan penjualan saham dalam waktu milidetik sehingga mampu menghasilkan keuntungan selisih harga sekecil berapapun dengan kuantitas yang besar.
“Teknologi blockchain telah membawa perubahan besar pada bidang finansial,” kata Haryanto dalam keterangannya, Rabu (16/4/2025).
Baca Juga: Melihat Kreativitas Mahasiswa DKV Undika Surabaya dalam Pameran Seni Melebur
Ia menjelaskan, sistem terdesentralisasi yang diterapkan memungkinkan transaksi dilakukan tanpa perantara, keamanan yang transparan dan tentu saja lebih efisien. Seluruh aset properti, karya seni, hingga saham dapat ditokenisasi dan diperdagangkan secara digital.
“Ada juga muncul dunia baru bernama Decentralized Finance atau DeFi, yang menjanjikan kebebasan dari regulasi tradisional,” jelas Haryanto.
Namun pendapat dia, kebebasan ini pun membawa risiko tinggi antara lain terjadinya penipuan, volatilitas harga, dan minimnya pengawasan membuat investor harus lebih waspada.
Meskipun AI semakin hari semakin canggih, namun bagaimanapun ia tetaplah mesin atau tools yang tidak mempunyai intuisi, kebijaksanaan, dan nilai-nilai yang dimiliki manusia.
AI tidak bisa merasakan, bermimpi, mempertimbangkan etika apalagi dampak sosial dari keputusan yang diambilnya.
Dalam dunia investasi, tidak semua hal hanya dihitung dengan angka. Terkadang, kunci kesuksesan seorang investor justru ketika ia memiliki nyali untuk bertahan saat pasar jatuh, atau memiliki keyakinan terhadap visi jangka panjang suatu perusahaan.
Reporter : Alus Tri


