Anggota Dewan Komisaris OJK Wanti-Wanti OJK Jabar Terkait Lonjakan Pengguna Judi Online di Jawa Barat
Bandung, Nawacita – Kepala Bidang Pengawas Eksekutif Perbankan sekaligus Anggota Dewan Komisaris OJK, Dian Ediana Rae meminta OJK Jawa Barat untuk mengawasi pengguna judi online (Judol) di Jawa Barat agar tidak meningkat.
Hal itu dikarenakan judi online bisa berakibat lebih parah terhadap ekonomi masyarakat serta bisa berpengaruh terhadap penggunaan layanan pinjaman online di Jawa Barat.
“Sebetulnya tantangan berikutnya itu bukan pinjolnya, tapi judol yang paling (utama) karena judol juga ini saya sendiri, mungkin kami sendiri itu sudah menutup rekening itu mungkin hampir 10.000 rekening yang kita tutup karena apa namanya permainan judol ini tapi masih tetap ada,” ujar Dian saat diwawancarai di Gedung Pakuan Bandung, Selasa (25/03/2025).
Hal itu dikarenakan judi online merupakan suatu kebiasaan konsumtif yang hari ini sudah merebak di masyarakat baik kalangan muda maupun orang tua. Kebiasaan judi online akan membuat masyarakat merasa candu hingga akhirnya memaksakan diri untuk berjudi di tengah sulitnya ekonomi dengan harapan diberi menang berkali-kali.
Ketika masyarakat memaksakan diri bermain judi online di tengah kondisi ekonomi yang sulit, akan memicu masyarakat untuk beralih mencari uang dengan menggunakan pinjaman online agar bisa bermain judi online. Hal itu yang membuat pemberantasan judi online menjadi lebih sulit.
Baca Juga: Pesan Gubernur Jabar Jelang Lebaran: Sederhana Saja, Jangan Sampai Pakai Pinjol
“Kebiasaan-kebiasaan yang mungkin tidak baik, terlalu konsumtif akhirnya itu tergantung kepada mungkin pinjol yang ilegal, kemudian juga mencoba menjadi dengan ikut berjudi online dan lain sebagainya. Karena itu tidak gampang memberantas perjudian ini, apalagi itu dilakukan secara online,” ungkap Dian.
Kendati demikian, Dian mengatakan pihaknya bersama OJK Jawa Barat akan menjadikan masalah ini sebagai masalah prioritas yang harus diselesaikan. Terlebih dengan cakupan wilayah dan jumlah penduduk Jawa Barat yang cukup besar tentu juga memiliki masalah dan tantangan yang lebih besar.
“Ini mungkin isu-isu yang nanti saya kira akan menjadi prioritas Pak Darwisman nanti di Jawa Barat. Jawa Barat ini kerjaannya cukup besar dan tentu Jawa Barat ini sebagai penduduknya juga sangat besar, ekonomi juga sangat besar, tentu masalahnya juga besar karena itu saya kira kerja sama antara kita bersama untuk memberantas semua masalah ini,” pungkas Dian.
Sementara itu, di Lokasi yang sama, Ketua OJK Jawa Barat, Darwisman mengatakan pihaknya akan terus berupaya untuk menyelesaikan masalah judi online di Jawa Barat. Melalui kerjasama dengan berbagai pihak dan stake holder dirinya yakin bisa menyelesaikan masalah tersebut.
Baca Juga: Harapan Ketua OJK Jabar di Tengah Warganya yang Banyak Gunakan Paylater
“Ya tentunya, kunci nya adalah tadi, kolaborasi sinergi, tentunya nanti kami OJK akan memfasilitasi, menggandeng yaitu dengan semua stakeholder dan pemerintah,” ujar Darwisman saat ditemui di Gedung Pakuan Bandung, Selasa (25/03/2025).
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa langkah langkah pencegahan dan sosialisasi terus dilakukan oleh OJK untuk mengedukasi masyarakat terkait dampak bermain judi online. Sebab menurutnya, pemberantasan judi online bisa dilakukan dengan edukasi dan menambah literasi masyarakat terkait dampak bermain judi online.
“Kalau sistem pemantauan dan sebagainya, udah kita terus lakukan. Bagaimana kita melakukan kegiatan sosialisasi secara masif ke seluruh komponen masyarakat di Jawa Barat ini, dengan semua media yang ada, agar memberikan pemahaman ya. Bahaya kalau kita terdampak dari korban judi,” kata Darwisman.
“Tentunya lebih penting lagi sebenernya, literasi. Ya, literasi kepada masyarakat. Karena ternyata ini kan luas ya. Bukan hanya dalam masyarakat, utama yang judi-judi online. Ini yang memberikan pemahaman literasi, pendidikan kepada masyarakat, mengenai dampak itu sosialisasi secara masif dan ini bukan hanya dilakukan oleh OJK sendiri,” pungkas dia.
Reporter: Niko


