10 Proyek Infrastruktur di Sumenep Batal Akibat Efisiensi Anggaran
Sumenep, Nawacita – Efisiensi anggaran yang diberlakukan pemerintah pusat berdampak besar bagi Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Dana transfer dari pusat berkurang Rp 192,9 miliar, mengakibatkan pembatalan sejumlah proyek infrastruktur yang sudah masuk tahap lelang.
Sekretaris Daerah (Sekda) Sumenep, Edy Rasyadi, mengatakan kebijakan ini sesuai keputusan Menteri Keuangan dan bertujuan untuk penghematan anggaran.
“Sekitar 10 proyek yang sudah dilelang terpaksa dihentikan karena dananya tidak ditransfer,” ujarnya, Jumat (14/2/2025).
Rinciannya, Dana Alokasi Umum (DAU) berkurang lebih dari Rp 27 miliar, sementara Dana Alokasi Khusus (DAK) berkurang lebih dari Rp 160 miliar.
Ia menjelaskan, sebelumnya ada imbauan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar pelelangan proyek dilakukan lebih awal.
Baca Juga: Ribuan Tenaga Honorer Sumenep Terancam di PHK Imbas Efisiensi Anggaran
Pemkab Sumenep pun melaksanakan lelang di akhir 2024, bahkan beberapa proyek tinggal tanda tangan kontrak.
Namun, setelah keluar surat edaran dari Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan, kegiatan tersebut harus ditunda hingga ada keputusan final.
Ketika keputusan diterbitkan, proyek infrastruktur yang sudah dilelang ternyata tidak mendapatkan alokasi dana, sehingga terpaksa dihentikan.
Sebagian besar proyek yang dibatalkan berada di bidang Bina Marga, termasuk pembangunan dan perbaikan jalan di wilayah kepulauan.
Baca Juga: Menyambut Ramadan 2025, Harga Sembako di Sumenep Stabil
“Untuk tetap melanjutkan infrastruktur, kami berupaya mencari anggaran dari dana block grant,” ucapnya.
Lebih lanjut, Edy menjelaskan bahwa pemangkasan ini sejalan dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi belanja APBN dan APBD.
“Biaya perjalanan dinas dipangkas sekitar 50 persen, sedangkan untuk rapat dan studi banding antara 20-40 persen,” kata dia.
Pemkab Sumenep sudah mengirimkan surat kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menindaklanjuti kebijakan ini.
Namun, Edy menegaskan bahwa anggaran untuk sektor kesehatan dan pendidikan tidak akan dikurangi. “Kami pastikan anggaran kesehatan dan pendidikan tetap aman,” pungkasnya.
Reporter: Hayat


