Warga Bandung Sudah Bisa Nikmati Program PKG per Hari ini
BANDUNG, NAWACITA – Pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan secara resmi telah memulai program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) per hari ini, Senin (10/02/2025) di seluruh Puskesmas atau fasilitas kesehatan di Indonesia.Masyarakat antusias menyambut program besutan Kementerian Kesehatan tersebut. Banyak masyarakat khususnya yang sudah paruh baya atau lanjut usia mulai mendatangi Puskesmas terdekat untuk menikmati layanan PKG tersebut.
Seperti yang terpantau di Puskesmas Puter, Sadang Serang Kota Bandung. Banyak masyarakat yang mulai datang dan mengantri untuk memeriksakan kesehatan mereka. Bahkan ada yang rela datang sedari pagi agar tidak mengantri untuk mengecek kondisi kesehatannya secara gratis.

Seperti yang dilakukan oleh Heri Harjono, seorang lansia berusia 74 tahun yang sudah datang sedari pagi untuk memeriksakan kesehatannya. Ia mengaku, dirinya mengetahui informasi PKG ini dari berita Kementrian Kesehatan yang menyebut program PKG akan dimulai tanggal 10 Februari 2025 yang kebetulan merupakan hari ulang tahunnya.
“Saya dengarkan sendiri dari pak menteri bahwa mulainya 10 Februari dan kebetulan itu hari kelahiran saya,” ujar Heri saat diwawancarai awak media di Puskesmas Puter, Senin (10/02/205).
Mendengar hal tersebut, ia pun langsung menanyakan kepada pihak puskesmas terkait teknis Pemeriksaan Kesehatan Gratis. Setelah menanyakan, pihak puskesmas memberitahu bahwa dirinya sudah bisa datang pukul 07.00 WIB.
Baca Juga: PKG di Jabar Tak Berjalan Optimal, Bey Machmudin Pertanyakan Regulasi Kemenkes yang Belum Jelas
“Kemudian juga saya tadi malam (dapat kabar) katanya ‘jam 7 bisa hadir pak’. Jadi saya malem dapat kabar terus langsung puasa, jam 7 pagi saya sudah hadir di sini.” imbuhnya.
Heri mengaku cukup senang dengan adanya program ini, menurutnya pemeriksaan yang dilakukan cukup lengkap dan detail serta pelayanan yang dilakukan juga cukup ramah untuk dirinya yang sudah lanjut usia dan berumur 74 tahun.
“Banyak ya, selain tensi kemudian juga darah, mata kemudian telinga, kemudian juga jantung, terus kaki, sudah diperiksa. Saya diluar ekspektasi saya, saya dijelaskan dengan baik oleh petugas puskesmas ini, apalagi saya sudah tua ya sudah 74 tahun,” ucap Heri.
Meski demikian, ia mengaku dirinya mengalami kesulitan ketika proses registrasi di aplikasi satu sehat, sehingga perlu dibantu oleh petugas pelayanan yang ada.
“Aplikasi, terus terang saya sudah jarang itu (megang handphone) tadi saya dibantu petugas di sini, saya bawa anak juga untuk bantu ngisi aplikasi itu, karena kan (saya sudah tua) ya dibantu lah karena yang biasa kan (yang tahu) anak-anak saya,” katanya.
Ia menyebut, hasil cek kesehatan tersebut dapat langsung diterima olehnya setelah semua pemeriksaan selesai. Ia berharap adanya program ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat untuk mendisiplinkan diri terkait kesehatan.
“Ada katanya hari ini, sekarang hari ini saya ketemu dokter setelah selesai hasilnya ada. Paling tidak saya tahu kalau saya sehat gitu ya, tandasnya.
“Ya saya kira kesehatan ini baik, program ini baik, kesempatan yang diberikan pemerintah. Karena saya rasa kita ini jarang sekali disiplin gitu ya. Jadi untuk masyarakat ini harus digunakan sebaik-baiknya,” pungkasnya. (niko)


