Home DAERAH JABAR Grup Barongsai di Bandung Mulai Banjir Orderan Jelang Perayaan Imlek 2025

Grup Barongsai di Bandung Mulai Banjir Orderan Jelang Perayaan Imlek 2025

0
Grup Barongsai di Bandung Mulai Banjir Orderan Jelang Perayaan Imlek 2025
Pementasan Grup Barongsai Long Qing Indonesia di Griya Mart Kota Bandung. Foto: Dok Long Qing Indonesia.

Grup Barongsai di Bandung Mulai Banjir Orderan Jelang Perayaan Imlek 2025

Bandung, Nawacita | Satu pekan menjelang perayaan Imlek 2025, serba-serbi Imlek sudah banyak bermunculan di Kota Bandung. Salah satu serba-serbi Imlek yang paling diminati adalah Pertunjukan Barongsai. Tahun Baru Imlek tampak semakin meriah dengan hadirnya penampilan Barongsai yang begitu mendominasi suasana.

Pertunjukan barongsai yang diwarnai dengan gerakan lincah dan gemulai berhasil menarik perhatian banyak masyarakat, dan menjadi ikon tersendiri saat Imlek. Bukan hanya untuk masyarakat Tiong Hoa, namun juga untuk masyarakat pada umumnya.

Di Kota Bandung sendiri, grup barongsai lokal justru mengalami banjir orderan dan padat jadwal untuk pementasan di perayaan Imlek 2025.

Para penggemar budaya Tionghoa, restoran, pusat perbelanjaan, serta berbagai organisasi menyewa jasa barongsai untuk memeriahkan acara mereka. Bahkan, beberapa grup barongsai harus menolak pesanan karena padatnya jadwal tampil.

Seperti yang dirasakan grup Barongsai Long Qing yang cukup tersohor di Kota Bandung. Ibrahim Sopanji, Ketua Umum Long Qing Indonesia mengungkapkan, sebagai salah satu grup Barongsai yang selama lebih dari dua dekade, pihaknya mendapat permintaan luar biasa di tahun ular kayu 2025 ini.

Panji sapaan akrabnya menjelaskan, Barongsai tetap menjadi pilihan utama dalam berbagai acara Imlek, yang biasanya hanya digelar setahun sekali.

“Sejak minggu kemarin kami sudah mulai tampil, dan jadwal kami akan terus berlangsung hingga 16 Februari. Bahkan, di tanggal 29, kami dijadwalkan tampil di 12 tempat sekaligus,” ujar Panji sata ditemui Nawacita di Sumarecon Mall Bandung, Rabu (22/01/2025).

Untuk acara Imlek, Long Qing Indonesia melibatkan sekitar 50 hingga 60 orang, dengan separuh di antaranya adalah atlet yang tampil di atas tiang.

Pementasan Grup Barongsai Long Qing Indonesia di Griya Mart Kota Bandung. Foto: Dok Long Qing Indonesia.

Para atlet barongsai ini memiliki rentang usia yang beragam, mulai dari siswa SD hingga orang dewasa yang bekerja atau kuliah, dengan usia emasnya berada di sekitar usia SMP dan SMA.

Sejak didirikan pada tahun 1999, Long Qing Indonesia telah berkembang pesat. Panji mengungkapkan bahwa awal mula pihaknya melebarkan sayap setelah era pemerintahan Gus Dur, yang membuka kesempatan bagi mereka untuk tampil di acara kenegaraan.

“Waktu itu kami belajar barongsai dari video, VCD, karena belum ada YouTube. Dulu tampilnya di vihara atau pada acara Imlek, namun setelah 1999, kami resmi terdaftar sebagai cabang olahraga dan mulai mengikuti berbagai kejuaraan, termasuk kejuaraan dunia pertama di Indonesia pada tahun 2003,” tutur Panji.

Menariknya, anggota Long Qing Indonesia sebagian besar berasal dari masyarakat sekitar, dengan 90% anggotanya beragama Islam dan 10% dari komunitas Tionghoa.

Meskipun demikian, mereka tetap menjadi satu kesatuan yang solid dalam memajukan seni barongsai di Indonesia, bahkan pernah tampil di depan Presiden Republik Indonesia di Ancol.

Seiring dengan semakin berkembangnya industri pariwisata dan bisnis yang ingin menarik lebih banyak pengunjung, barongsai kini juga sering tampil di pusat-pusat perbelanjaan dan hotel-hotel besar yang merayakan Imlek.

Hal tersebut, kata Panji, karen kesenian barongsai telah menjadi bagian dari budaya populer yang bisa dinikmati oleh semua kalangan, dengan penampilan yang kini bisa disaksikan di berbagai mall, hotel, dan acara-acara besar lainnya.

Baca Juga: Jelang Imlek, Penjualan Dodol Cina di Kota Bandung Ramai Pembeli

“Barongsai sekarang sudah menjadi hiburan mainstream, tidak hanya milik etnis Tionghoa lagi, tetapi sudah dilihat dan dinikmati oleh masyarakat umum, termasuk kalangan pribumi. Bahkan, penikmatnya bisa ditemukan di mall-mall besar seperti di Bandung, atau bahkan di hotel-hotel saat acara Imlek,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa perkembangan barongsai tak lepas dari perubahan selera generasi muda, terutama Gen Z dan milenial, yang cenderung tertarik pada hiburan yang menarik dan berwarna.

“Barongsai kini tampil lebih berwarna dan cerah, bahkan banyak yang mengadopsi desain yang lebih modern untuk menarik perhatian penggemar muda, yang banyak beraktivitas di media sosial,” tambahnya.

Menurutnya, hal tersebut juga dampak dari masuknya Barongsai sebagai cabang olahraga yang dilombakan di PON.

“Karena barongsai sudah menjadi cabang olahraga, kami sekarang lebih fokus pada prestasi, terutama karena kami mewakili Jawa Barat dalam Pekan Olahraga Nasional (PON),” ucapnya.

Dalam dunia kejuaraan, ia menjelaskan bahwa ada berbagai kategori, mulai dari barongsai lantai, barongsai tiang, hingga liong, yang masing-masing memiliki tingkat kesulitan dan aturan yang ketat.

Baca Juga: Program MBG di Kota Bandung Diperluas, Pemkot Siapkan Anggaran Rp26 M

“Barongsai di atas tiang adalah kategori paling bergengsi, karena memerlukan keterampilan tinggi dan gerakan yang harus sesuai dengan peraturan yang ada,” tambahnya.

Selain itu, dirinya berharap agar barongsai tidak hanya dilihat sebagai tradisi etnis Tionghoa, tetapi juga sebagai budaya yang bisa dinikmati oleh semua kalangan.

Ia ingin lebih banyak anak muda dari berbagai latar belakang yang bergabung dan berlatih barongsai, dengan harapan dapat terus mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

Harapan ini juga sejalan dengan dukungan KONI Kota Bandung terhadap perkembangan barongsai sebagai cabang olahraga, yang kini semakin diakui di tingkat nasional, bahkan sudah dimasukkan dalam Pekan Olahraga Nasional (PON).

“Semoga ke depan barongsai bisa terus berkembang, dan kita bisa meraih prestasi di tingkat nasional dan internasional,” pungkasnya.

Sebagai informasi, dalam kepercayaan masyarakat Tiong Hoa, penampilan Barongsai dianggap memiliki makna dan simbol tersendiri. Barongsai memiliki makna Ong atau keberuntungan dan pengusir roh jahat, yang menjadi elemen penting dalam perayaan Imlek.

(niko)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here