Home DAERAH JATIM Reses di Desa Arjosari Kalipare Malang, Sri Untari Ajak Perkuat Kebudayaan

Reses di Desa Arjosari Kalipare Malang, Sri Untari Ajak Perkuat Kebudayaan

0
Reses di Desa Arjosari Kalipare Malang, Sri Untari Ajak Perkuat Kebudayaan
Ketua Komisi E DPRD Jatim saat reses di Malang, Sabtu 23/11/2024.

Malang – Ketua Komisi E DPRD Jatim Dr Sri Untari Bisowarno menggelar kegiatan reses I periode 2024-2029 di Desa Arjosari dan Arjo Wilangun Kecamatan Kalipare Kabupaten Malang. Saat bertemu warga itu, Sri Untari melihat masyarakat masih bangga dengan kebudayaan asli Jawa Timur.

DI Desa yang Lokasinya ada di ujung paling selatan Kabupaten Malang sisi barat dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Blitar membuat Sri Untari bangga. DEnganJarak untuk menuju di dua desa itu antara 60 sampai 70 km dari pusat pemerintahan Malang masyarakatnya rukun. “Iya disini desa yang cukup jauh dari pusat pemerintahan Kabupaten Malang, tapi secara sosial disini masyarakatnya hidup rukun dan tenang,” ujar Sri Untari disela kegiatan reses di Balai Desa Arjosari, Kalipare, Kabupatan Malang, Sabtu 23/11/2024.

Baca Juga : Reses Ketua DPRD Jatim Dikeluhi Kenaikan Gaji KSH Sampai Tunjungan Pulsa

Masyarakat di dua desa terpencil ini ternyata sangat mencintai kebudayaan tradisional. Mereka minta disediakan gamelan yang bisa dipakai latihan menari, nembang, panem kromo dan sejenisnya. “Insya Allah kami akan realisasikan satu set peralatan gamelan, untuk melestasikan kebudayaan dan mengenalkannya kepada generasi muda di desa,” jelas Untari sembari menyanyikan lagu Ilir-Ilir ciptaan Sunan Kalijaga bersama warga yang hadir reses.

Selain itu, Perempuan yang Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim ini mengatakan masyarakat Kecamatan Kalipare bukan tanpa permasalahan. Dengan wilayan yang mayoritas warganya bermata pencaharian sebagai petani, aspirasi masyarakat tentu tidak lepas dari urusan pertanian. Ada yang mengusulkan Sumur Bor hingga Alat Mesin Pertanian (Alsintan). “Aspirasi dari masyarakat disini yang paling banyak adalah urusan pertanian dan infrastruktur jalan,” ujar Untari.

Usulan adanya Sumur Bor Ini penting karena disini wilayah pertanian tadah hujan. Wajar jika mereka ingin ada sumur bor, agar bisa tetap menanam padi, jagung dan palawija lainnya yang membutuhkan air terus menerus. “Selamai ini mereka banyak menanam tebu yang tidak terlalu minta banyak air,” sebutnya.

Dengan adanya usulan Sumur Bor ini, Sri Untari akan segera menyampaikan ke Pemprov Jatim untuk segera direalisasikan. Meskipun dengan dengan waduk Karangkates akan tetapi daerah ini tidak ikut dialiri dan termasuk dataran tinggi. “Segera saya sampaikan ke Pemprov, bahwa disini daerah kering kalau tidak ada hujan. Karen ini perlu perhatian khusus,” tegas Ketua Umum Dekopin ini.

Daerah Kalipare ini, kata Untari dulunya adalah kawasan Hutan. Namun karena kebutuhan ekonomi masyarakat kini banyak ditanaman ladang tebu. Sayangnya, tebu ini tidak bisa menahan air sehingga ancaman potensi banjir bisa muncul. “Tugas kita bersama, Pemprov dan Pemkab untuk menghidupkanlagi hutan yang gundul dengan tanaman ekonomi yang menghasilkan untuk masyarakat dan cepat panen,” ucapnya.
Aspirasi lainnya yang disampaikan warga saat reses ini adalah pembangunan infrastruktur jalan akses desa. DImana di daerah tersebut terdapat jalan rusak akibat kontur tanahnya gerak. “Infrastruktur jalan ini penting untuk mobilitas ekonomi masyarakat, sehingga karena disini tanahnya grak maka perlu telaah infrastruktur model apa yang cocok dibangun di tanah gerak,” pungkas Untari. bdo

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here