Wednesday, December 24, 2025
HomeDAERAHJATIMMengenal Mogu, Program Baru Kemenag Kabupaten Mojokerto Untuk Menguatkan Harmonisasi Beragama

Mengenal Mogu, Program Baru Kemenag Kabupaten Mojokerto Untuk Menguatkan Harmonisasi Beragama

Mengenal Mogu, Program Baru Kemenag Kabupaten Mojokerto Untuk Menguatkan Harmonisasi Beragama

Mojokerto, Nawacita – Sudah menjadi hukum alam dalam konteks polarisasi dan keragaman perkumpulan berbasis sosial keagamaan maka akan muncul postulat – postulat berbasis klaim kebenaran dan superioritas atas organisasi masyarakat.

Eksistensi di tengah dinamika yang ada akan menimbulkan konflik sosial berbasis keagamaan seringkali menjadi ladang pembenaran akan postulat postulat di atas.

Dengan adanya Mogu (Mojokerto Guyub) sebagai salah satu wadah penguatan harmonisasi kehidupan beragama di wilayah Kabupaten Mojokerto.

- Advertisement -

Kepala Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Mojokerto Muttakin menjelaskan, program Mogu yang dicanangkan Kantor Kemenag kabupaten Mojokerto merupakan program yang berdasarkan isu keagamaan sebelum konflik tersebut meluas di Masyarakat.

“Mogu sebagai wadah komunikasi, konfirmasi dan solusi kehidupan beragama di Kabupaten Mojokerto,” terangnya, Kamis (8/6/2023).

Selain itu, Mogu bisa memberikan informasi dini atas potensi konflik dan yang dapat meredam potensi agar tidak sampai mencuat menjadi konflik.

“Gesekan antar umat beragama, konflik intern umat beragama kadang menjadi hiasan dan dinamika dalam kehidupan beragama berbasis keagamaan, mengingat juga Kabupaten Mojokerto kaya akan multi etnis dan multi agama yang menjadikan daerah rawan konflik,” ujar Muttakin.

Baca Juga: 176 Calon Jamaah Haji Dihimbau Dinkes Kabupaten Mojokerto Untuk Jaga Kondisi Kesehatan

Muttakin mengatakan, beberapa konflik yang pernah terjadi antara lain, pada tahun 2015 terjadi konflik masa yang yang mengatasnamakan organisasi keagamaan mengancam akan melakukan demo bila calon bupati dukungan mereka di coret KPU.

“Adanya protes keras tersebut yang membuat suhu politik di Kabupaten Mojokerto memanas, sehingga membuat tokoh lintas agama yang tergabung dalam FKUB mengeluarkan surat permohonan penundaan Pilkada di Kabupaten Mojokerto ke KPU,” ungkapnya.

Muttakin menambahkan, dengan hadirnya Mogu diharapkan bisa menjadi solusi ditengah keberagaman etnis dan agama yang ada di Kabupaten Mojokerto. Mogu sendiri terbentuk berdasarkan SK Kepala Kemenag Kabupaten Mojokerto No 320 Tahun 2023.

“Mogu lebih kita spesifikasikan kepada keluarga besar kemenag baik ASN dan non ASN untuk lebih peka dan meposisikan dirinya sebagai agen perekat keberagamaan dan pembina keragaman yang ada,” imbuhnya.

Program Mogu sendiri baru di launching pada hari Rabu (7/6/2023) dan Mogu sendiri juga memiliki nomer aduan masyarakat yang bisa dihubungi lewat nomer hot line yang tertera di Mogu.

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru