Wednesday, December 24, 2025
HomeSTARTUPLifeStyleSejarah Hari Statistik Nasional yang Diperingati 26 September

Sejarah Hari Statistik Nasional yang Diperingati 26 September

Sejarah Hari Statistik Nasional yang Diperingati 26 September

Jakarta, Nawacita | Hari Statistik Nasional diperingati sebagai hari ditetapkannya undang-undang tentang Statistik di Indonesia pada 26 September 1960. Dengan diterbitkannya UU Nomor 7 Tahun 1960 tentang Statistik tersebutlah yang menjadi latar belakang dibentuknya Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai badan penyelenggara statistik di Indonesia.

Hari Statistik Nasional 2022 adalah salah satu hari penting nasional yang diperingati sebagai hari lahirnya BPS Indonesia. Apa itu BPS? BPS singkatan dari Badan Pusat Statistik adalah lembaga pemerintahan non kementerian yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden yang berperan dalam penyediaan data statistik nasional maupun internasional.

Dikutip dari laman BPS, Hari Statistik Nasional atau disingkat HSN diperingati pada tanggal 26 September bukanlah peringatan hari jadi BPS melainkan hari diundangkannya UU Nomor 7 Tahun 1960 tentang Statistik.

- Advertisement -
ilustrasi
ilustrasi

Untuk tahun ini, Hari Statistik Nasional 2022 jatuh pada tanggal 26 September 2022, bertepatan pada hari Senin. Hari Statistik Nasional tahun 2022 ini adalah peringatan yang ke-62 tahun sejak diundangkannya UU No.7 Tahun 1960.

Sejarah Hari Statistik Nasional

Kegiatan statistik di Indonesia sudah dilaksanakan sejak masa Pemerintahan Belanda oleh lembaga yang didirikan oleh Direktur Pertanian. Kerajinan, dan Perdagangan (Directeur Van Landbouw Nijverheid en Handel) di Bogor, pada Februari 1920. Lembaga tersebut bertugas mengolah dan mempublikasikan data statistik.

Pada 24 September 1924, kegiatan statistik pindah ke Jakarta dengan nama Centraal Kantoor Voor De Statistiek (CKS) dan melaksanakan Sensus Penduduk pertama di Indonesia pada tahun 1930. Pada tahun 1942-1945, masa Pemerintahan Jepang di Indonesia, CKS berubah nama menjadi Shomubu Chosasitsu Gunseikanbu dengan kegiatan memenuhi kebutuhan perang/militer.

Setelah Kemerdekaan RI diproklamasikan pada 17 Agustus 1945, lembaga tersebut dinasionalisasikan dengan nama Kantor Penyelidikan Perangkaan Umum Republik Indonesia (KAPPURI) dan dipimpin oleh Mr. Abdul Karim Pringgodigdo. Setelah diterbitkan SE Kementerian Kemakmuran tanggal 12 Juni 1950 No. 219/S.C., lembaga KAPPURI dan CKS dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik (KPS) dibawah tanggung jawab Menteri Kemakmuran.

Berdasarkan SK Menteri Perekonomian No. P/44, KPS bertanggungjawab kepada Menteri Perekonomian. Selanjutnya, berdasarkan Keppres X Nomor 172 tanggal 1 Juni 1957, KPS berubah nama jadi Biro Pusat Statistik dan bertanggung jawab langsung kepada Perdana Menteri.

Baca Juga: 24 September: Hari Tani Nasional, Simak Sejarah dan Tema Peringatannya!

Biro Pusat Statistik dibentuk berdasarkan UU No. 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan UU No. 7 Tahun 1960 tentang Statistik. Sesuai dengan UU No.6 Tahun 1960 tentang Sensus, BPS menyelenggarakan Sensus Penduduk serentak di pada tahun 1961 yang merupakan Sensus Penduduk pertama setelah Indonesia merdeka.

Pada 19 Mei 1997 ditetapkan UU Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik, dimana Biro Pusat Statistik diubah namanya menjadi “Badan Pusat Statistik” atau disingkat BPS.

Dilansir laman Kemkes, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Sekretaris Negara Ri Nomor B.259/M.Sesneg/1996 tanggal 12 Agustus 1996, ditetapkan bahwa tanggal 26 September memperingati Hari Statistik Nasional (HSN).

Tanggal 26 September dipilih karena dilatarbelakangi sejarah lahirnya tonggak awal penyelenggaraan statistik di Indonesia, yakni UU No. 7 Tahun 1960 tentang Statistik yang disempurnakan melalui UU No. 16 Tahun 1997. dtk

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru