JAKARTA, Nawacita – Sepuluh malam terakhir Ramadhan menjadi hari yang ditunggu bagi umat muslim karena waktu tersebut merupakan waktu yang dianjurkan untuk melaksanakan Itikaf di masjid.
Itikaf merupakan berdiam diri di masjid dengan niat untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan memperbanyak ibadah. Itikaf juga merupakan sunnah yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Banyak hadis yang menunjukkan bahwa Rasulullah SAW sering melakukan Itikaf saat sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. bahkan, menjelang beliau wafat, Rasulullah sering melakukan Itikaf selama dua puluh hari terakhir di bulan Ramadhan yang kemudian hal tersebut diikuti oleh para istri nabi.
“Rasulullah melakukan Itikaf setiap bulan Ramadhan selama sepuluh hari, maka ketika di tahun menjelang wafatnya, Rasulullah beri’tikaf dua puluh hari. Dan istri-istrinya beri’tikaf setelah itu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Untuk mendapatkan keutamaan yang lebih besar, seorang muslim dapat melakukan berbagai macam ragam niat saat melaksanakan Itikaf, di antaranya untuk mengunjungi dan menghormati masjid sebagai rumah Allah, berzikir dan mendekatkan diri kepada-Nya, serta mengharapkan rahmat dan ridha-Nya.
Selain itu, keutamaan beritikaf adalah untuk bermuhasabah, mengingat hari akhir, mendengarkan nasihat dan ilmu agama, serta memutus segala hal yang dapat melupakan akhirat. Itikaf memiliki keutamaan yang sangat besar yakni menjauhkan diri dari neraka, dijanjikan surga, dan mendapatkan kemuliaan lailatul qadar.
Baca Juga: Pengertian Malam Lailatul Qadar, Tanda-tanda, Doa serta Keutamaannya
Kendati demikian, Itikaf sebenarnya dapat dilakukan setiap saat, namun lebih diutamakan pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan karena demi menggapai keutamaan Lailatul Qadar yang waktunya dirahasiakan oleh Allah SWT.
Untuk melaksanakan Itikaf, tentu kita harus melafalkan niat. Berikut ini adalah beberapa bacaan niat Itikaf:
Bacaan Niat i’tikaf mutlak dalam waktu lama
نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ للهِ تَعَالَى
Nawaitu an a’takifa fii hadzal masjidi lillahi ta’ala
Artinya: Aku berniat i’tikaf di masjid ini karena Allah.
Bacaan Niat I’tikaf terikat waktu
نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ يَوْمًا/لَيْلًا كَامِلًا/شَهْرًا لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu an a’takifa fii hadzal masjidi yaumaan/lailaan kaamilaan/syahraan lillahi ta’aala
Artinya: Aku berniat i’tikaf di masjid ini selama satu hari/satu malam penuh/satu bulan karena Allah.
نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ شَهْرًا مُتَتَابِعًا
Nawaitu an a’takifa fii hadzal masjidi syahraan mutataabi’aan
Artinya: Aku berniat i’tikaf di masjid ini selama satu bulan berturut-turut karena Allah.
Bacaan niat I’tikaf yang dinazarkan
نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ فَرْضًا للهِ تَعَالَى
Nawaitu an a’takifa fii hadzal masjidi fardhan lillahi ta’aala
Artinya: Aku berniat i’tikaf di masjid ini fardhu karena Allah.
نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ شَهْرًا مُتَتَابِعًا فَرْضًا للهِ تَعَالَى
Nawaitu an a’takifa fii hadzal masjidi syahraan mutataa bi’aan fardhan lillahi ta’aala
Artinya: Aku berniat i’tikaf di masjid ini selama satu bulan berturut-turut fardhu karena Allah.
Selain itu, hal yang perlu dicatat bagi tiap muslim yang hendak melaksanakan Itikaf adalah harus mengerti dan memahami ketentuan Itikaf.
Hal ini sangat penting untuk menambah kualitas beribadah. Berikut ketentuan Itikaf:
1. Luruskan niat karena Allah SWT
2. Merasakan hikmah dari I’tikaf, yaitu berputus sementara dari segala keduniawian untuk beribadah
3. Tidak keluar dari masjid saat I’tikaf, kecuali untuk memenuhi hajat yang harus ia laksanakan
4. Tetap menjaga amaliyah ibadah pagi dan sore, seperti dzikir, sholat dhuha, sholat sunnah rawatib, dan lain sebagainya.
5. Berupaya sungguh-sungguh untuk dapat bangun sebelum waktu sholat dengan waktu yang cukup untuk mempersiapkan sholat.
6. Memperbanyak amalan sunnah dengan melakukan berbagai macam ibadah, seperti membaca Al Quran, bertasbih, membaca tahlil, tahmid, takbir, istighfar, dan bersholawat.
7. Makan, minum, dan tidur sedikit dengan tujuan untuk melembutkan hati dan melatih kekhusyu’an.
8. Selalu menjaga kebersihan dan kesucian diri dan tempat Itikaf dengan selalu menjaga wudhu.
pkrtnws.


