Thursday, December 25, 2025
HomeDAERAHJATIMGPIB Maranatha Surabaya Gelar Ibadah Natal, Jemaat Diajak Hidup sebagai Anak-Anak Allah

GPIB Maranatha Surabaya Gelar Ibadah Natal, Jemaat Diajak Hidup sebagai Anak-Anak Allah

GPIB Maranatha Surabaya Gelar Ibadah Natal, Jemaat Diajak Hidup sebagai Anak-Anak Allah

SURABAYA, Nawacita – Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Maranatha Surabaya menggelar ibadah Hari Raya Natal pada Kamis (25/12/2025). Ibadah yang berlangsung khidmat tersebut dihadiri ratusan jemaat yang memadati gereja untuk merayakan kelahiran Yesus Kristus sebagai Juru Selamat.

Ibadah Natal dilaksanakan dalam dua sesi, yakni pukul 09.00 WIB dan 17.00 WIB. Ibadah pertama dipimpin oleh Ketua Majelis Jemaat (KMJ) GPIB Maranatha Surabaya, Pdt. Yohannes V.P. Palar, sementara ibadah kedua dipimpin oleh Pendeta Jemaat (PJ) GPIB Maranatha Surabaya, Pdt. Adrians O. Koedoeboen.

Perayaan Natal di GPIB Maranatha Surabaya berlangsung dengan penuh sukacita dan penghayatan iman, menjadi momentum bagi jemaat untuk memperbarui komitmen hidup dalam terang kasih Kristus.

- Advertisement -

Dalam khotbah ibadah pertama yang didasarkan pada Yohanes 1:10–13, Pdt. Yohannes V.P. Palar menegaskan makna Natal sebagai peristiwa kedatangan Firman Allah ke dunia untuk menyelamatkan manusia, sebab manusia tidak mampu menyelamatkan dirinya sendiri tanpa campur tangan Allah.

Baca Juga: GPIB Maranatha Surabaya Gelar Ibadah Malam Natal Penuh Khidmat

“Yesus sang Firman Allah datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia, karena manusia tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri. Inilah Natal, kedatangan atau kelahiran Yesus sang Juru Selamat dunia,” ujar Pdt. Yohannes.

Ia juga mengajak jemaat yang hadir untuk bersukacita seperti apa yang terjadi ketika perjumpaan para gembala dan orang Majus dengan bayi Yesus di kandang Bethlehem. Pertemuan tersebut membawa damai sejahtera dan sukacita yang mendalam.

“Gembala dan orang Majus ketika bertemu bayi Yesus, hati mereka merasa damai dan penuh sukacita. Orang Majus bahkan memberikan persembahan berupa emas, kemenyan, dan mur sebagai ungkapan syukur karena telah bertemu dengan Yesus yang datang untuk menyelamatkan manusia dari belenggu dosa,” tuturnya.

Lebih lanjut, Pdt. Yohannes mengingatkan jemaat tentang konsekuensi hidup sebagai anak-anak Allah. Ia menekankan pentingnya ketaatan pada kehendak Allah dan meninggalkan kehidupan yang tidak sesuai dengan Firman Allah.

“Ada konsekuensi hidup sebagai anak Allah. Pertama, harus taat pada kehendak Allah. Kedua, tidak boleh menjadi anak-anak yang lain, tidak boleh menjadi anak-anak kegelapan,” tegasnya.

Mengakhiri khotbahnya, Pdt. Yohannes mengajak seluruh jemaat untuk berkomitmen hidup sebagai anak-anak Allah yang setia dan berkenan di hadapan-Nya.

“Mari kita bertekad mau hidup sebagai anak-anak Allah yang mau menyenangkan hati Allah, maka Allah akan selalu menyertai kita,” pungkasnya.

Reporter : Rovallgio

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

Bank Jatim Nataru
- Advertisment -

Terbaru