Tuesday, December 23, 2025
HomeSTARTUPLifeStyleKeunikan Perayaan Natal di Norwegia, Perpaduan Tradisi Viking dan Modern

Keunikan Perayaan Natal di Norwegia, Perpaduan Tradisi Viking dan Modern

Keunikan Perayaan Natal di Norwegia, Perpaduan Tradisi Viking dan Modern

SURABAYA, Nawacita – Perayaan Natal di Norwegia memiliki keunikan tersendiri yang membedakannya dari negara-negara lain di dunia. Meski tidak setenar tradisi Natal di beberapa negara Eropa lainnya, Norwegia justru menawarkan perpaduan menarik antara budaya kuno peninggalan bangsa Viking dan perayaan modern yang masih dilestarikan hingga kini.

Musim Natal di Norwegia dimulai sejak 1 November, ditandai dengan pemasangan dekorasi dan lampu-lampu Natal yang menghiasi pusat perbelanjaan dan kota-kota besar. Suasana perayaan berlangsung cukup panjang dan baru berakhir pada 7 Januari, bertepatan dengan perayaan Epifani dan puncak perayaan Natal bagi masyarakat Norwegia dirayakan pada Malam Natal.

Santa Klaus di Norwegia dikenal dengan sebutan Julenissen, sosok peri Natal yang dipercaya tinggal di pegunungan dan hutan. Berbeda dengan Santa Claus yang dikenal secara global, Julenissen tidak mengenakan pakaian merah dan tidak menggunakan rusa kutub. Anak-anak Norwegia memiliki tradisi menyiapkan semangkuk bubur pada Malam Natal sebagai tanda terima kasih agar Julenissen berkenan memberikan hadiah.

- Advertisement -

Baca Juga: Jadwal Lengkap Misa Natal 2025 di Gereja Katedral Bandung: Ada Misa Khusus Lansia dan Penutupan Porta Santa

Seperti di banyak negara lain, masyarakat Norwegia juga menghias pohon Natal, bertukar hadiah, dan menikmati makan malam bersama keluarga. Namun, terdapat tradisi khas yang menarik perhatian, salah satunya adalah Kambing Natal, yakni patung kambing besar dari jerami yang dipajang di alun-alun kota dan dilengkapi ucapan “God Jul” atau Selamat Natal.

Tradisi unik lainnya ialah Rumah Natal, rumah kayu kecil yang dijadikan hiasan pohon Natal dan dipercaya sebagai tempat tinggal Julenisse. Kepercayaan ini mencerminkan kuatnya unsur mitologi dalam budaya Natal Norwegia.

Selain itu, pasar Natal menjadi daya tarik tersendiri. Pasar-pasar ini tersebar di berbagai kota dan menjual makanan tradisional, dekorasi, serta hadiah khas Natal. Alunan musik Natal turut menambah semarak suasana dan menjadi destinasi favorit warga maupun wisatawan.

Secara historis, tradisi Natal di Norwegia berakar dari kebudayaan Viking. Sekitar tahun 1000, bangsa Viking merayakan festival Jul, sebuah perayaan titik balik musim dingin yang diisi dengan pesta dan pemberian hadiah. Tradisi menghias pohon dengan lilin dan buah beri diyakini bertujuan mengusir roh jahat.

Natal baru ditetapkan sebagai hari libur resmi di Norwegia pada tahun 1814, setelah penandatanganan konstitusi. Pengaruh Katolik Roma kemudian memperkuat tradisi perayaan Malam Natal sebagai momen berkumpul keluarga dan bertukar hadiah.

Berbagai simbol Natal modern, seperti kayu bakar Natal (yule log) dan mistletoe, juga memiliki akar dari mitologi Nordik. Mistletoe diyakini melambangkan harapan dan kebangkitan setelah musim dingin yang panjang.

Dengan perpaduan sejarah, mitologi, dan tradisi keluarga, perayaan Natal di Norwegia menjadi cerminan kekayaan budaya yang terus hidup dari generasi ke generasi.

Reporter : Rovallgio

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru