Serunya Ibu-ibu di Bojonegoro Tangkap Ikan di Momen Hari Ibu
BOJONEGORO, Nawacita – Meski terik panas matahari sore hari masih terasa, namun tak menyurutkan semangat ibu-ibu yang berlomba menangkap ikan di UPTD Balai Benih Ikan, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Senin (22/12/2025).
Dengan alat ceting wakul nasi berkat yang disediakan panitia, ibu-ibu berebut ikan nila yang ada di dalam salah satu kolam khusus. Dengan cara-masing-masing, mereka berusaha mengumpulkan ikan sebanyak-banyaknya.
Lomba ketangkasan menangkap ikan ini terselenggara atas sinergitas Pusat Kreativitas Bojonegoro (PUSKAB) dengan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro , dan UPTD Balai Benih Ikan.
Ketua PUSKAB, Adib Nurdiyanto menyampaikan bahkan kegiatan tangkap ikan ini bukan momen panen ikan. Melainkan memang sengaja dikhususkan untuk momen spesial Hari Ibu Nasional tahun 2025, dengan peserta dari ibu-ibu.
“Lomba ketangkasan menangkap ikan ini khusus untuk ibu-ibu, tapi yang menyiapkan bapak-bapak. Kegiatan ini diikuti ibu-ibu yang sudah mendaftar dari anggota Puskab, HPP Krida Taruna, dan STI Bojonegoro, serta hadir dari Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU), dan IWAPI (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia),” ulas Adib.
Pengawas PUSKAB Sofan Solikin mengungkapkan, Peringatan Hari ibu bisa membuka semangat bersama, dan menjadikan ibu-ibu bahagia.

“Sesuai dengan Pesan Bu Wabup manakala kita bahagia tidak gampang sakit, maka bisa bekerja, sehingga ekonomi keluarga terangkat dan menjadi makmur. Sesuai dengan slogan Bojonegoro Bahagia Makmur dan Membanggakan,” ujar drg. Sofan Solikin yang juga Direktur RS Muslimat NU Muna Anggita Bojonegoro.
Sementara itu, Perwakilan Pengurus dari HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) Kabupaten Bojonegoro, Budi Jatmiko hadir memberikan motivasi dan semangat kepada para peserta lomba. “Selamat Hari Ibu. Mudah-mudahan dengan menangkap ikan ini, ke depan ibu-ibu juga bisa menangkap peluang membuat olahan ikan menjadi masakan yang bisa mempunyai nilai ekonomi,” pesan suami dari Wabup Bojonegoro Nurul Azizah tersebut.
Sekretaris Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro, Elfia Nur Aini mengapresiasi adanya kegiatan kolaborasi dengan PUSKAB dan UPTD Balai Benih Ikan. “Ke depan, harapannya ada yang bisa dikolaborasikan lagi. Karena di Disnakkan menangani bidang hulu hingga hilir perikanan, mulai pembibitan hingga panen,” ungkapnya.
Di Balai Benih Ikan di Desa Mojoranu juga mempunyai kegiatan setiap hari Rabu, yakni kunjungan dari siswa-siswa-siswi dari TK dan SD belajar tentang ikan secara langsung melalui program Fisheri Education. Tidak menutup kemungkinan jika ada lembaga yang mau belajar perikanan, tim siap memberikan edukasi.
“Di Disnakkan ada program unggulan Bapak Bupati dan Ibu Wabup, yakni Gerakan Ayam Petelur Mandiri (GAYATRI), Domba Kesejahteraan, dan Kolam Lele Keluarga (Kolega). Program tersebut tujuannya untuk mengatasi masalah stunting dan meningkatkan ekonomi keluarga pra sejahtera,” ujar Elfia.
Dalam lomba ketangkasan menangkap ikan yang diikuti puluhan ibu-ibu berlangsung sekitar setengah jam. Pemenang diambil dari jumlah ikan yang berhasil ditangkap dan dikumpulkan peserta secara perorangan. Hasilnya, Ayu dari HPP Krida Taruna menjadi juara 1 berhasil mengumpulkan 29 ekor ikan. Juara ke-2 diraih Masriah dari Senam Tera (STI) Kabupaten Bojonegoro dengan 22 ikan, dan juara ke-3 Aeni dari PUSKAB dengan 18 ikan. Selain itu, ada 3 peserta yang sama-sama mendapatkan 17 ikan, masing-masing juga mendapatkan hadiah dari panitia.
Salah satu peserta, Ayu mengaku mendapatkan banyak ikan hanya dengan duduk berendam dan membuka lebar 2 kakinya dan telapak kakinya nempel tembok. Sesekali membuka kaki, saat ikan masuk tinggal menangkap dengan ceting bakul nasi dan tangan.
“Nggak pernah nangkap ikan. Tapi suami hobi mancing. Jadi di rumah biasa membersihkan ikan,” ujar ibu asal Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander itu.
Berbeda dengan Ayu, peserta lainnya, Masriah mengaku mendapatkan ikan dengan menyerok menggunakan kain bawah terusan pakaian yang dipakainya. “Ikan yang ada di atas kain tinggal diambil dan dikumpulkan,” ujar anggota Senam Tera Indonesia (STI) Kabupaten Bojonegoro itu.
Reporter: Parto Sasmito


