Pemkot Surabaya Imbau Perayaan Tahun Baru Digelar Sederhana
Surabaya, Nawacita | Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengimbau masyarakat untuk merayakan pergantian tahun secara sederhana dan lebih mengedepankan doa bersama, menyusul musibah bencana yang masih dialami sejumlah wilayah di Sumatera, khususnya Aceh.
Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, mengatakan bahwa Pemkot tidak akan menggelar perayaan besar pada malam tahun baru. Sebagai gantinya, Pemkot mendorong kegiatan pengajian dan doa bersama sebagai bentuk empati dan solidaritas terhadap para korban bencana.
“Insya Allah tidak ada perayaan besar, tapi insya Allah ada pengajian, karena masih ada saudara kita yang mengalami musibah di Aceh. Kita tetap berdoa bersama. Saya juga sampaikan untuk merayakan tahun baru ini dalam kegiatan yang sederhana,” ujar Eri, Sabtu (13/12/2025).
Baca Juga: Pemkot Surabaya Lakukan Pengamanan dan Pembatasan RHU Jelang Natal dan Tahun Baru
Ia menambahkan, doa bersama juga ditujukan agar Kota Surabaya terhindar dari bencana, sekaligus menguatkan masyarakat di wilayah Sumatera yang terdampak. Menurutnya, hingga saat ini kondisi infrastruktur di sejumlah daerah terdampak bencana masih belum sepenuhnya pulih akibat jalur transportasi yang terputus.
“Sampai hari ini perbaikan infrastruktur juga belum berjalan bagus karena jalur-jalurnya putus. Sehingga di situlah kita bisa merasakan yang dirasakan oleh saudara-saudara kita di Sumatera,” jelasnya.
Eri mengajak masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan berlebihan saat malam pergantian tahun. Bahkan, ia mendorong warga agar dana yang biasanya digunakan untuk perayaan dapat dialihkan menjadi bantuan bagi korban bencana.
“Jangan pernah melakukan kegiatan di tahun baru yang berlebihan, tapi secara sederhana. Ayo kalau bisa di tahun baru dikumpulkan uang untuk kita kirimkan ke Sumatera,” himbau Walikota Eri.
Baca Juga: Sejumlah Proyek Pembangunan Alami Keterlambatan, Pemkot Surabaya Kenakan Sanksi Denda
Meski demikian, Pemkot Surabaya tetap memperbolehkan pelaku usaha seperti hotel untuk mengadakan perayaan tahun baru secara terbatas dan di dalam ruangan.
“Tetap boleh, tapi kan di dalam,” tegasnya.
Terkait pesta kembang api, Pemkot Surabaya berencana meniadakannya. Hal tersebut akan dituangkan dalam surat edaran setelah berkoordinasi dengan kepolisian dan Forkopimda, serta menunggu arahan dari kementerian terkait.
“Kalau pesta kembang api kita sampaikan ke Pak Kapolres kalau bisa tidak ada. Kita berusaha tidak ada kembang api yang dikeluarkan oleh pemerintah,” ucapnya.
Selain itu, Pemkot juga akan menerapkan pola perayaan terpusat di masing-masing wilayah kecamatan, seperti tahun sebelumnya. Langkah ini dilakukan untuk mencegah penumpukan massa di satu titik yang berpotensi menimbulkan kemacetan.
“Harapan kita tidak terfokus di satu tempat. Kita fokuskan ada di masing-masing wilayah per kecamatan,” pungkasnya.
Reporter : Rovallgio


