Thursday, December 18, 2025
HomeDAERAHJATIMGerakan Viral for Justice Gelar Cangkrukan, Soroti Masalah Jukir Liar dan Sistem...

Gerakan Viral for Justice Gelar Cangkrukan, Soroti Masalah Jukir Liar dan Sistem Parkir Surabaya

Gerakan Viral for Justice Gelar Cangkrukan, Soroti Masalah Jukir Liar dan Sistem Parkir Surabaya

Surabaya, Nawacita | Gerakan masyarakat Viral for Justice menggelar kegiatan cangkrukan bersama tokoh masyarakat dan warga di Warkop Pitulikur, Rabu (10/12/2025). Diskusi santai tersebut membahas keresahan publik terkait maraknya praktik juru parkir (jukir) liar serta semrawutnya pengelolaan perparkiran di Kota Surabaya.

Kegiatan cangkrukan tersebut dihadiri puluhan masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap permasalahan parkir Kota Surabaya yang tak kunjung usai.

Tiga pembicara hadir dalam cangkrukan itu, yakni Achmad Miftachul Ulum, drg. David Andreasmito, dan Purnama selaku pimpinan gerakan Viral for Justice. Mereka memaparkan berbagai temuan serta tuntutan masyarakat terhadap perbaikan sistem perparkiran.

- Advertisement -

Pada kesempatan tersebut, Purnama menyoroti adanya dugaan keterlibatan oknum dalam praktik jukir liar di lapangan.

“Kemungkinan memang bahwa di lapangan, andil dari jukir itu besar, lewat kaki tangan ormasnya dan pelindung-pelindungnya. Itulah yang perlu kita bongkar,” ucap Purnama kepada Nawacita.co usai kegiatan berlangsung.

Ia menegaskan bahwa gerakan mereka tidak bermaksud memusuhi organisasi masyarakat tertentu, namun fokus pada pembenahan regulasi dan sistem yang dinilai sudah tidak berjalan dengan benar.

Viral for Justice menggelar kegiatan cangkrukan bersama tokoh masyarakat dan warga di Warkop Pitulikur (Foto : Gio/Nawacita)

Purnama menyampaikan bahwa pihaknya menilai perlunya pembenahan mendasar dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, utamanya dalam memantau parkir liar yang selama ini tak kunjung usai.

“Yang perlu dibongkar pertama adalah sistem dari Dishub sendiri yang harusnya transparan dalam mengelola PAD dan perparkiran di Surabaya,” tegasnya.

Selain itu, ia juga menyoroti peran Pemerintah Kota Surabaya sebagai pembuat Peraturan Daerah (Perda).

“Pemkot harus tegas, harus transparan, dan melibatkan semua pihak, terutama warga. Kami mendorong perubahan Perda tentang parkir.” ujarnya.

Viral for Justice juga mendesak Kejaksaan untuk melakukan audit menyeluruh atas pengelolaan perparkiran yang diduga mengalami kebocoran pendapatan selama bertahun-tahun.

“Bertahun-tahun bocor ini pasti ada yang menikmati. Dengan audit, nanti semua akan terbuka: siapa oknum, siapa yang berhubungan dengan ormas, dan siapa yang memakai ormas sebagai tangan kotornya,” ungkapnya.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Lakukan Penertiban Gabungan Terkait Parkir Liar yang Viral di Sosmed

Menurutnya, audit menjadi kunci membuka dugaan kebocoran pendapatan daerah yang disebut mencapai miliaran rupiah.

Terkait maraknya gerakan warga menolak membayar parkir, Purnama menjelaskan bahwa fenomena itu muncul karena ketidaktegasan regulasi yang dibuat Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

“Gerakan tolak bayar parkir adalah output dari keadaan yang tidak tegas dari pemerintah kota. Karena itu kami tuntut kejaksaan untuk benar-benar turun mengaudit dari bawah,” tuturnya.

Purnama menyampaikan bahwa gerakan mereka semakin mendapat dukungan dari berbagai tokoh masyarakat.

“Sekarang kami didukung beberapa tokoh termasuk Mas Tom Liwafa, meskipun tidak hadir langsung, tetapi ikut menyuarakan keresahan masyarakat,” jelasnya.

Ia juga menegaskan kepercayaan gerakannya terhadap aparat penegak hukum dalam penanganan permasalahan parkir yang ada di Kota Pahlawan.

Baca Juga: Tahun 2026 Pemkot Surabaya Dorong Digitalisasi Parkir di Kota Pahlawan

“Saya percaya Kejaksaan dan Kepolisian akan turun membantu masyarakat mereformasi sistem perparkiran Surabaya,” harapnya.

Purnama menegaskan bahwa Viral for Justice merupakan organisasi resmi berbadan hukum yang fokus pada isu-isu yang kerap dianggap sepele namun berdampak besar.

“Perbedaan kami dengan ormas lain adalah kami fokus pada isu-isu yang dianggap receh, seperti parkir. Siapa yang menyangka isu parkir bisa menjadi isu nasional dan mengguncang elektabilitas Walikota,” katanya.

Ia menyebut penyelesaian masalah jukir liar dan parkir menjadi indikator penting kredibilitas pemimpin daerah.

Purnama berharap kolaborasi masyarakat dan aparat penegak hukum dapat menjadi tonggak utama untuk membenahi sistem parkir.

“Lewat kepolisian dan kejaksaan, kita akan menggandeng mereka demi PAD dan demi kebaikan warga Surabaya. Agar Surabaya menjadi kota yang nyaman dan ramah bagi siapa pun,” pungkasnya.

Reporter : Rovallgio

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru