Thursday, December 18, 2025
HomeDAERAHJATIMKader NU se-Dunia Serukan Kembali ke Khittah 1926 dan Tegakkan Supremasi Syuriyah...

Kader NU se-Dunia Serukan Kembali ke Khittah 1926 dan Tegakkan Supremasi Syuriyah PBNU

Kader NU se-Dunia Serukan Kembali ke Khittah 1926 dan Tegakkan Supremasi Syuriyah PBNU

SURABAYA, Nawacita – Di tengah memanasnya dinamika internal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Forum Silaturrahim Kader NU se-Dunia angkat suara. Lewat Konsolidasi Virtual yang diikuti 910 peserta dari berbagai negara forum tersebut menyuarakan kegelisahan sekaligus seruan untuk mengembalikan NU pada marwah pendiriannya.

Juru bicara forum, Syukron MD, menegaskan bahwa NU tidak boleh ditarik masuk ke pusaran politik praktis yang berpotensi menggerus tujuan suci para masyayikh.

“Para masyayikh mendirikan NU demi ‘izzul Islam wal Muslimin. Menyeret NU ke gelanggang politik jelas bertentangan dengan Khittah dan tujuan pendiriannya,” ujarnya saat ditemui Selasa (9/12/2025).

- Advertisement -

Syukron yang pernah menjabat Wakil Sekretaris PWNU Jatim 2018–2023—menekankan bahwa Khittah 1926 harus kembali menjadi kompas organisasi, memastikan NU tetap sebagai jam’iyyah diniyyah ijtima’iyyah, bukan alat perebutan pengaruh.

Baca Juga: Kegaduhan PBNU Disorot, Pesantren Cirebon Desak Muktamar Dipercepat

Forum juga menyerukan penegakan kembali supremasi Syuriyah PBNU sebagai pemegang otoritas tertinggi dalam struktur NU.

“Keputusan Syuriyah bersifat mengikat. Karena itu kami mendukung penuh Rapat Pleno Syuriyah PBNU pada 9–10 Desember 2025, termasuk penunjukan Pj Ketua Umum dan penetapan jadwal Muktamar ke-35,” tegas Syukron.

Ia menilai langkah Syuriyah sebagai mekanisme resmi yang harus dijadikan rujukan, bukan justru diganggu oleh kepentingan atau manuver kelompok.

Menanggapi munculnya berbagai forum kultural di Bangkalan, Ploso, Tebuireng, Cirebon, Jogja, hingga Surabaya, Syukron menegaskan bahwa semuanya merupakan ekspresi kecintaan warga NU, bukan sumber konflik.

“Itu semua ikhtiar baik warga NU. Tidak perlu dipertentangkan dengan keputusan Syuriyah PBNU. Mekanisme formal tetap berjalan melalui struktur organisasi,” ujarnya.

Ia juga meminta para Mustasyar menyampaikan pertimbangan resmi dalam Rapat Pleno PBNU, termasuk memberi ruang jika diperlukan bagi Gus Yahya untuk menyampaikan salam perpisahan demi kelapangan transisi.

Menutup pernyataannya, Syukron menyerukan agar seluruh warga NU menguatkan ikhtiar batin dan menahan diri dari menyebarkan narasi yang mendiskreditkan para kiai dan pimpinan. (Al)

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru