Pemprov Jatim Kembali Lakukan Modifikasi Cuaca, Antisipasi Bencana Hidrometeorologi

SURABAYA, Nawacita – Pemerintah Provinsi Jawa Timur kembali menggelar Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) sebagai langkah antisipatif menghadapi potensi cuaca ekstrem yang masih mengintai sejumlah wilayah.

Operasi ini merupakan respons cepat atas peringatan dini BMKG Juanda terkait ancaman hujan lebat, angin kencang, hingga risiko banjir dan longsor.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menegaskan OMC menjadi bagian dari ikhtiar mitigasi bencana untuk menekan potensi dampak hidrometeorologi.

“Cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi. Hari ini Pemprov Jatim kembali melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca. Saya mengimbau seluruh masyarakat tetap waspada,” ujar Khofifah melalui akun Instagram pribadinya.

Baca Juga: Jatim Telah Kirim 26,5 Ton Bantuan untuk Korban Banjir Aceh dan Sumut

Operasi yang dimulai sejak 5 Desember 2025 ini menyasar wilayah berisiko tinggi bencana. Pada Minggu, BPBD Jatim melaksanakan dua sortie penerbangan dengan menyemai total 2.000 kilogram kalsium oksida (CaO).

Sortie pertama dilakukan pukul 11.40 WIB di wilayah utara Banyuwangi dengan penyemaian 1.000 kg CaO di ketinggian 6.000 kaki. Sortie kedua menyasar kawasan pesisir Probolinggo pada pukul 15.36 WIB dengan jumlah bahan semai yang sama.

BMKG sebelumnya mencatat sedikitnya 29 daerah di Jawa Timur berpotensi mengalami cuaca ekstrem, mulai dari Surabaya, Malang, Jombang, Pasuruan, hingga Banyuwangi dan Situbondo.

Khofifah memastikan OMC akan terus dilanjutkan berdasarkan evaluasi di lapangan. “Senin (8/12/2025), operasi kembali dilakukan dengan dua sortie penerbangan,” tegasnya.

Di tengah ancaman cuaca ekstrem, Pemprov Jatim mengimbau masyarakat terus memantau informasi resmi BMKG dan mengutamakan keselamatan dalam setiap aktivitas.

(Al)