Gerak Cepat Pasca Longsor di Bubulan, Pemkab Bojonegoro Turunkan Excavator Cegah Kerusakan Meluas
Bojonegoro, Nawacita Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur pada Kamis (4/12/2025) lalu, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (DPU SDA) bergerak cepat dengan mengirimkan alat berat excavator di lokasi, guna melancarkan aliran air, dan mencegah terjadinya longsor yang lebih parah.
Saat dikunjungi di kediamannya di RT 03 RW 01, tampak bangunan belakang rumah Lastri yang sempat viral video detik-detik bangunannya longsor, sekarang sudah tak ada lagi, hanya menyisakan lantai dan puing di dekat bekas longsor.

Lastri menjelaskan, sekitar 3 minggu lalu, septic tank di pinggir kali sudah lebih dulu rusak terbawa longsor. Kemudian pada Kamis sore lalu, bangunan dapur miliknya ukuran 5 x 12 meter rusak tergerus longsor akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut. Beruntung, saat kejadian, Janda 63 tahun yang hidup sendiri rumah tersebut tidak berada di lokasi.
“Air hujan dari mana-mana, khususnya dari sawah ngumpul lewatnya kalen (kali kecil) samping rumah ini, baru ke kali besar. Kalau hujan airnya juga banyak,” kata Lastri.
Kepala Desa Clebung, Kasihanto mengatakan, setiap musim hujan, biasanya air dari sawah-sawah mengalir lewat anak sungai di samping rumah Lastri, terlebih saat awal musim, lantaran belum dimanfaatkan petani. Biasanya, saat petani sudah memulai masa tanam padi, air ditahan di sawah-sawah untuk pengairan.
“Air yang mengalir menggerus tanah kanan dan kiri warga. Dulu lebarnya hanya 2 meter, sekarang jadi lebar. Di pinggir jalan dan di samping rumah Bu Lastri sudah dibangun bronjong mulai bulan Oktober kemarin sekarang sudah jadi. Yang longsor kemarin bagian dapur. Bagian rumah masih aman,” ujar Kades di lokasi.
Sebagai langkah antisipasi agar dampak longsor tidak bertambah, hari Sabtu (6/12/2025) kades koordinasi dengan Dinas PU SDA untuk mendatangkan alat berat excavator untuk mengeruk dan menjadikan air di sungai mengalir lancar. Aliran air yang awalnya berkelok karena gerusan arus, dibuat tanggul agar alirannya bisa lurus dan tidak menggerus tanah warga lagi.
Baca Juga: Kemenkeu Jatim dan Pemkab Bojonegoro Pastikan Arah dan Peran Ekonomi
“Tindakan darurat, sementara akan dipasang sesek bambu di bekas tanah yang longsor agar tidak bertambah. Ke depan kami ajukan lagi untuk penambahan bronjong lanjutan dari yang sudah selesai dibangun bulan kemarin, harapannya tidak lagi terjadi longsor di pinggir anak sungai ini,” ulas Kades.
Kepala Dinas PU SDA, Helmy Elisabeth, melalui Bidang Operasional dan Pemeliharaan (OP) PU SDA, Galuh Setiawan Rosmi mngungkapkan, kedaruratan kebencanaan dikarenakan pasca banjir yang menggerus tanah warga Desa Clebung yang mengakibatakan ada sebagian rumah longsor, pihaknya selalu berkoordinasi dengan BBWS Bengawan Solo sebagai pemangku wilayah. Termasuk mobilisasi excavator untuk menangani tebing agar saat debit air tinggi tidak langsung menghantam rumah warga.
“Upaya yang kami lakukan adalah mengembalikan alur sungai dan melakukan pemasangan sesek bambu dan cerucuk sebagai darurat pada tebing sungai. Sehingga pola arus aliran air tidak menggerus pemukiman warga,” kata Galuh.
Reporter: Parto Sasmito


