UPI Bebaskan UKT Hingga Lulus bagi Mahasiswa Korban Banjir Bandang Sumatera Barat
Bandung, Nawacita – Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) membebaskan biaya uang kuliah tunggal (UKT) bagi salah satu mahasiswa yang menjadi korban bencana banjir dan longsor di Sumatera Barat.
Hal tersebut Kepala Divisi Pengelolaan Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM UPI), Sandey Tantra Paramitha mengatakan langkah tersebut diambil UPI sebagai komitmen sosial, dukungan penuh dan kebijakan khusus kepada salah satu mahasiswanya yang menjadi korban langsung dari bencana banjir bandang dan longsor di Sumatera Barat.
Ia menerangkan, mahasiswi tersebut adalah Olivia Yuliana dari Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) angkatan 2024. Olivia menghadapi tragedi besar setelah kehilangan kedua orang tua dan dua kakaknya dalam bencana yang melanda Kabupaten Agam pada Selasa, 25 November 2025.
Baca juga: Menteri PKP Siapkan Bantuan Hunian untuk Korban Banjir di Sumatera
“Pagi tadi Bapak Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Bisnis, Prof. Dr. phil. Yudi Sukmayadi, M.Pd., didampingi Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FPOK, telah berkunjung untuk memastikan kondisi mahasiswa dan memberikan dukungan awal,” ujar Sandey dalam keterangan resminya yang didapat Nawacita, Sabtu (6/11/2025).
Ia menuturkan, UKT Olivia akan dibebaskan hingga lulus dari kampus pendidikan nomor satu di Bandung itu. Selain itu, pihaknya juga menawarkan tempat tinggal di Asrama Putri kampus untuk memastikan Olivia mendapatkan lingkungan yang aman, kondusif, dan mendukung selama masa pemulihan.
“Ini perlu perhatian khusus agar pendidikannya tidak terhenti,” tambah dia.
Sementara itu, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FPOK, Dian Budiana menjelaskan melalui sambungan telepon bahwa Olivia saat ini berada dalam pendampingan dan tinggal bersama kerabatnya di kawasan Bojongsoang, Bandung.
Ia mengungkapkan, rumah keluarga korban di Palembayan mengalami kerusakan parah akibat sapuan material lumpur, batu, dan kayu yang dibawa oleh luapan sungai.
“Secara mental Olivia berusaha tegar. Kami telah bertemu dan menyatakan dukungan penuh. Ia tetap menyampaikan tekad untuk melanjutkan kuliah hingga selesai,” ungkap Dian.
Baca Juga: Jatim Telah Kirim 26,5 Ton Bantuan untuk Korban Banjir Aceh dan Sumut
Ia menjelaskan, saat ini UPI bersama fakultas dan Direktorat Kemahasiswaan tengah melakukan asesmen lanjutan untuk memetakan kebutuhan jangka pendek dan panjang, termasuk penyediaan dukungan psikologis, bantuan akademik, serta pendampingan administrasi yang dibutuhkan.
Bencana banjir bandang Agam disebut sebagai salah satu kejadian terparah dalam beberapa tahun terakhir, yang menyebabkan korban jiwa dan kerusakan meluas. UPI berkomitmen penuh untuk memastikan semua mahasiswa yang terdampak bencana mendapatkan pendampingan penuh melalui kebijakan akademik, dukungan kemanusiaan, dan koordinasi lintas unit kampus. (Niko)


