Korban Banjir Aceh Krisis Air Bersih, Terpaksa Cuci Piring dan Baju dengan Air Banjir
Jambo Aye, Nawacita | Baju hingga jaket bergantungan di pagar-pagar rumah sekitar Desa Matang Maneh, Jambo Aye, Kabupaten Aceh, pada Rabu, 4 Desember 2025. Daerah ini salah satu wilayah yang dihantam banjir akhir November lalu. “Kami kesulitan air bersih,” kata Iskandar, salah satu warga setempat.
Seorang gadis remaja berkerudung cokelat terlihat duduk di saluran air yang berada di depan Meunasah, ruang serbaguna khas Aceh. Di depan Meunasah, langsung ke jalan penghubung antardesa yang masih dilumuri oleh lumpur.
Sesekali mengerutkan alis, perempuan itu menggosokkan sebuah spons ke atas dan bawah piring yang ia pegang. Remaja ini tampak diapit oleh ember berisi perlatan makan dan dapur. Di seberang selokan, tampak terlihat ember, pemasak nasi, hingga alat-alat masak lainnya.
Baca Juga: Update Korban Banjir–Longsor Sumatera: 810 Warga Tewas, 612 Masih Hilang
Iskandar mengatakan Desa Marang Maneh punya lebih dari 400 Kartu Keluarga. Namun mereka belum banyak terjangkau air bersih. Mayoritas warga tinggal di Meunasah.
Kondisi yang sama terjadi pula di Gapong Ujong Pacu, Muara Satu, Kota Lhoksumawe. “Kami cuci-cuci pakai air banjir,” kata Hermanuddin, salah satu warga.
Hermanuddin mengatakan ada sekitar 1.000 penghuni yang tinggal di Ujong Pacu. Pria yang berprofesi sebagai petani ini mengatakan semua warga mengungsi di Meunasah, bukan tenda.
Menurut Hermanudin, air bah menelan hampir mayoritas rumah di Ujong Pacu setelah curah hujan yang intens pada Rabu, 26 November 2025. Hermanuddin mengatakan ketinggian air di atas tiga meter. tmp


