Wednesday, December 17, 2025
HomeDAERAHJATIMPerempuan Wonocolo Naik Kelas: Panen Nila Perdana Jadi Bukti Kolaborasi Kampus, Pemkot,...

Perempuan Wonocolo Naik Kelas: Panen Nila Perdana Jadi Bukti Kolaborasi Kampus, Pemkot, dan Warga

Perempuan Wonocolo Naik Kelas: Panen Nila Perdana Jadi Bukti Kolaborasi Kampus, Pemkot, dan Warga

Surabaya, Nawacita.co – Panen perdana ikan nila dari Program Hibah Pemberdayaan Perempuan resmi dipanen. Momen ini menjadi tonggak penting bagi Kelompok Tani Serpis Kebun Kita, yang kini naik kelas melalui penguasaan teknologi budidaya ikan dan sayur berbasis Recirculating Aquaculture System (RAS).

Program ini digerakkan oleh tim dosen Petra Christian University (PCU) melalui hibah Direct Aid Program (DAP) 2024/2025 dari Pemerintah Australia. Dengan judul “Pemberdayaan Perempuan di Kecamatan Wonocolo Melalui Budidaya & Pengolahan Ikan Nila dan Sayur Organik Dengan RAS”, proyek ini menjadi model pemberdayaan perempuan berbasis teknologi yang terukur dan berkelanjutan.

Tim dosen yang terlibat adalah Hanjaya Siaputra, S.E., M.A. (Ketua Tim – Hotel Management), Dr. Ir. Ekadewi Anggraini Handoyo, M.Sc. (Mechanical Engineering), dan Julius Sentosa Setiadji, S.T., M.T. (Electrical Engineering).

- Advertisement -

Ketua tim, Hanjaya Siaputra—akrab disapa Tjun Han—menggarisbawahi bahwa inti dari program ini adalah membuka ruang baru bagi perempuan Wonocolo untuk berdaya secara ekonomi dan sosial.

“Di balik kolam-kolam yang menghasilkan nila berkualitas, ada semangat juang ibu-ibu Serpis. Mereka sudah mengikuti pelatihan operasional aquaponik, pengolahan ikan, pemasaran digital, hingga manajemen batin untuk memperkuat mental dalam membangun usaha,” ujarnya.

Proses penimbangan ikan nila yang dipanen. Total panen perdana yang berhasil dilelang mencapai 75,1 kg. (Sumber foto: Humas PCU)

Sejak 2018, ibu-ibu Serpis dikenal piawai mengelola hidroponik. Kini, mereka naik kelas dengan sistem Bio-RAS-ponic, teknologi resirkulasi air yang hemat energi, ramah lingkungan, menghasilkan ikan cepat besar, minim bau tanah, dan kaya omega 3–6.

Panen perdana ini juga dibarengi lelang ikan per serok, di mana seluruh hasilnya kembali menjadi modal usaha agar program terus berlanjut.

Wali Kota Surabaya, Dr. Eri Cahyadi, yang hadir langsung, memberikan apresiasi besar atas inovasi kampus dan kerja keras masyarakat. Ia menekankan pentingnya kolaborasi sebagai mesin kemajuan Surabaya.

“Pemkot tidak bisa bekerja sendiri. Saya berterima kasih kepada UK Petra atas inovasi-inovasinya. Panen ini bukti kolaborasi luar biasa antara kampus, Pemkot, dan masyarakat,” lanjutnya.

Eri juga meminta kawasan budidaya ini tetap menjadi wilayah pendampingan PCU. “Supaya terlihat bahwa Wali Kotanya tidak bergerak sendiri, tetapi bergerak bersama perguruan tinggi dan masyarakat,” tuturnya.

Baca Juga: Edible Plastic, Inovasi Mahasiswa PCU dalam Kurangi Sampah Plastik di Surabaya

Rektor PCU, Prof. Rolly, menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor adalah kunci perubahan di tingkat akar rumput.

“Ini bukti nyata bahwa kolaborasi tulus antara lembaga pendidikan, pemerintah daerah, dan masyarakat membawa perubahan besar,” ujarnya.

Ia menambahkan, “Kami ingin memastikan ilmu pendidikan tidak tinggal di dalam kelas, tetapi hidup di tengah masyarakat dan berdampak langsung pada kehidupan mereka.”

Lalu, Perwakilan Kelompok Tani Serpis Kebun Kita, Retno Winarni, menyampaikan harapan agar proyek ini terus mendapat dukungan berbagai pihak.

“Kami berharap dukungan izin edar, bibit, pemasaran, lahan replikasi, dan kemitraan usaha. Juga pendampingan teknologi dari perguruan tinggi dan Konjen Australia,” jelasnya.

Panen perdana Wonocolo bukan sekadar panen. Ia adalah simbol: bahwa ketika kampus, pemerintah, dan masyarakat bergandengan tangan, kemajuan bukan hanya mungkin tetapi dapat diraih bersama, oleh semua, untuk semua.

Reporter: Alus

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru