Monday, December 22, 2025
HomeSTARTUPPendidikanMelihat dari Dekat Proyek Visioner Mahasiswa iSTTS, Kecanggihan di Balik Tangan Virtual...

Melihat dari Dekat Proyek Visioner Mahasiswa iSTTS, Kecanggihan di Balik Tangan Virtual Pada Layar 

Surabaya, Nawacita.co – Lompatan teknologi kecerdasan buatan (AI) kini memasuki babak baru.

Di tengah geliat inovasi digital, mahasiswa Institut Sains dan Teknologi Terpadu Surabaya (iSTTS) berhasil merancang aplikasi pengendali simulasi lengan virtual yang bekerja hanya dengan sinyal otak.

Bukan lagi fiksi ilmiah, teknologi ini kini menemukan pijakannya di laboratorium kampus.

- Advertisement -

Inovasi futuristik ini digagas oleh Vinshent Lauwrentz Wianata, mahasiswa Program Studi Sistem Informasi Bisnis, bersama dosen pembimbing Dr. Ir. Yosi Kristian, S.Kom., M.Kom.

Melalui aplikasi buatannya, pengguna dapat mengontrol gerakan tangan virtual di layar komputer hanya dengan membayangkan arah gerakannya.

“Headset EEG Muse 2 kami hubungkan ke komputer untuk membaca gelombang otak pengguna. Aktivitas otak itu langsung divisualisasikan, lalu sistem menerjemahkannya menjadi gerakan tangan virtual 3D. Jadi cukup membayangkan gerakannya, tangan di layar akan mengikuti,” jelas Vinshent, Sabtu (29/11/2025).

Aplikasi ini tak hanya sekadar membaca sinyal otak. Sistemnya telah diperkaya fitur-fitur modern, seperti: Deteksi dan penyambungan headset otomatis, tampilan sinyal EEG secara real-time, dan perekaman dan penyimpanan data untuk kebutuhan riset.

Baca Juga: Dibalik Kecanggihan AI, Ada Krisis Air: Peringatan Keras dari Pakar ISTTS

Fitur tersebut dirancang agar pengguna baik peneliti, mahasiswa, maupun peminat neuroteknologi dapat berlatih dan bereksperimen dengan mudah.

Di balik layar, aplikasi ini memanfaatkan teknologi AI berbasis CNN dan RNN.

Sinyal EEG diolah menjadi spektrogram—semacam “peta visual” dari gelombang otak—yang kemudian dipelajari oleh AI untuk mengenali pola imajinasi gerakan.

“Melalui pendekatan ini, sistem bisa membedakan imajinasi gerakan ke kiri dan kanan secara otomatis,” kata Vinshent.

Teknologi ini bukan hanya memukau secara teknis, tetapi juga membuka peluang besar di bidang kendali prostesis, neurorehabilitasi, hingga interaksi manusia–mesin yang lebih natural.

Vinshent berharap proyek yang tengah ia kembangkan ini menjadi langkah awal menuju teknologi yang lebih ambisius.

“Kami ingin menunjukkan proof of concept bahwa interaksi manusia dengan komputer melalui pikiran bukan hal mustahil,” tegasnya.

Inovasi ini menegaskan bahwa talenta muda Indonesia mampu melahirkan teknologi yang tidak hanya maju, tetapi juga relevan dengan masa depan dunia.

Dari Surabaya, sebuah langkah penting menuju era ketika pikiran manusia bisa menjadi pengendali utama sistem digital telah dimulai.

Reporter : Alus Tri

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru