Thursday, December 18, 2025
HomeDAERAHJABARLengkong Street Food, Rekomendasi Spot Kuliner Variatif di Kota Bandung

Lengkong Street Food, Rekomendasi Spot Kuliner Variatif di Kota Bandung

Bandung, Nawacita.co – Kota Bandung memang tidak pernah habis menyuguhkan berbagai tempat yang memanjakan para pengunjung maupun warga asli yang menetap di sana.

Tidak hanya memanjakan mata dengan pemandangan landscape kota bersejarah yang indah dan wisata alam yang bervariatif, Kota Bandung juga bisa memanjakan perut dengan menyuguhkan spot kuliner estetik dan murah di kantong.

Salah satunya adalah Lengkong Street Food, salah satu spot kuliner yang terletak di Jalan Lengkong Kecil Kelurahan Paledang Kecamatan Lengkong Kota Bandung.

- Advertisement -

Di sini tersedia berbagai kuliner yang cukup variatif, dari mulai kuliner Barat hingga kuliner lokal atau bahkan kuliner dengan tipe makanan berat maupun sekedar jajanan kecil untuk mengganjal perut.

Tidak jarang Lengkong Street Food juga sering menjadi pilihan para sejoli untuk meluapkan rindu dan menuai asmara tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam.

Tempat yang dinilai estetik, letak yang cukup strategis dalam vibes yang menggugah nafsu makan membuat Lengkong Street Food menjadi salah satu spot kuliner favorit wisatawan maupun warga Bandung yang ingin menikmati jajanan dan makanan khas Kota Kembang.

Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Linda (22) warga asal Binong Kota Bandung yang sudah cukup sering berwisata kuliner di Lengkong Street Food. Linda mengungkapkan alasan dirinya menjadikan Lengkong Street Food sebagai spot kuliner favorit karena cukup dekat dengan rumah dan makanan yang cukup variatif.

“Jajan apa aja ga inget, kadang telur gulung, minuman manis, pernah beli kayak jajanan Korea atau Jepang gitu. Dia kayak pancake bentuknya ikan, ga inget namanya apa, tapi kalo favorit tetep jajanan lokal,” kata Linda saat diwawancarai di Lengkong Street Food, Sabtu, (29/11/2025) malam.

Baca Juga: Wajib Mampir di Solo! Pasar Gede: Oase Kuliner Khas dan Kearifan Lokal

Selain itu, tempat yang estetik dengan landscape gedung perkotaan dan suasana yang cukup romantis karena banyak cafe pinggir jalan menjadi alasan dirinya memilih tempat ini untuk berkuliner.

“Sangat bandung vibes dan cukup bersih, jadi seneng aja gitu, romantis juga kalo buat pacaran,” ucap dia.

Meski demikian, ia menilai perlu adanya beberapa perbaikan dan penataan di Lengkong Street Food. Seperti penataan parkir yang lebih rapi agar tidak menimbulkan kemacetan serta perluasan kawasan kuliner agar lebih banyak pilihan jajanan untuk dibeli.

“Bingung juga sih soalnya kan ini jalanan umum, kalo fasilitas hmm mungkin habis jajan kadang suka bingung mau makan di mana. Pengennya sih ada penataan parkir atau disediain lahan parkir khusus biar ga parkir di jalan dan menghalangi dan bikin macet,” ungkap Linda.

Berbeda dengan Linda, Sarah (22) mempunyai alasan berbeda untuk datang berkuliner di Lengkong Street Food. Warga asli Kota Cimahi itu menuturkan bahwa banyaknya jajanan yang viral di kawasan kuliner itu justru menjadi daya tarik tertentu bagi dirinya.

“Udah sekitar tiga sampai empat kali. Biasanya datang kalau lagi pengen cari jajanan malam yang ramai dan variatif. Karena penasaran dengan beberapa jajanan yang sempat viral di media sosial, ditambah lokasinya di tengah Bandung, dan gampang dijangkau,” tutur Sarah.

Meski rasanya disebut cukup mahal untuk kelas street food, namun suasana yang ramai oleh anak muda membuat spot kuliner di tengah Kota Bandung itu terasa cocok bagi dirinya.

“Rasanya seruu sih, suasananya bikin semangat. Banyak pilihan makanan dan vibe-nya cukup anak muda banget. Secara umum sesuai. Ada yang agak mahal untuk ukuran street food, tapi masih wajar. Suasananya rame, energik, dan cocok untuk nongkrong. Tapi kadang terlalu padat, terutama malam minggu,” ungkap dia.

Namun, ia tetap menyoroti beberapa kekurangan yang harus diperbaiki di kawasan kuliner tersebut. Seperti sampah yang cepat menumpuk dan terkadang menimbulkan bau tidak sedap serta lahan parkir yang sempit dan membuat dirinya kadang bingung untuk memarkirkan kendaraannya.

“Di sini fasilitasnya ada, tapi jumlahnya kurang sehingga sering rebutan tempat duduk.Cukup bersih, meski saat ramai kadang sampah cepat menumpuk. Perlu penanganan lebih cepat dari petugas atau kesadaran pengunjung,” beber Sarah.

“Harapannya area makan ditata lebih rapi, jalur pejalan kaki diperlebar, serta kebersihan dan kenyamanan lebih diperhatikan agar tetap jadi spot kuliner favorit,” harap dia.

Reporter : Niko Prayoga

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru