Bandung, Nawacita.co – BMKG Jawa Barat memperkirakan dinamika cuaca yang cukup kompleks di wilayah Bandung Raya khususnya Kota Bandung sepanjang periode 28 November hingga 3 Desember 2025.
Kepala BMKG Jawa Barat Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu menjelaskan bahwa prakiraan atmosfer menunjukkan cuaca di Jawa Barat saat ini umumnya cerah berawan pada pagi hari.
Namun, potensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat disertai petir dan angin kencang pada siang hingga sore hari masih berpotensi terjadi.
“Wilayah Bandung Raya diperkirakan akan mengalami dinamika cuaca yang cukup kompleks pada periode 28 November hingga 3 Desember 2025,” kata Teguh dalam keterangannya, Jumat (28/11/2025).
Ia menjelaskan kondisi tersebut dipengaruhi oleh kombinasi faktor global, regional, hingga lokal.
Seperti beberapa faktor global berupa indeks ENSO di Nino 3.4 (-0,95) dan MJO di kuadran 6 (Western Pacific) tidak memberikan dampak signifikan terhadap curah hujan.
Selain itu, suhu permukaan laut di perairan Jawa Barat dalam skala regionalterpantau cukup hangat.
Kondisi tersebut mendukung pembentukan awan lokal dengan kelembaban udara di lapisan 850 hingga 700 mb berada pada kisaran 55 hingga 92 persen.
“Probabilistik menunjukkan bahwa cuaca Jawa Barat umumnya cerah berawan hingga berawan pada pagi dan siang hari, namun berpotensi mengalami hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang pada siang hingga sore hari,” jelas Teguh.
Teguh mengatakan bahwa kondisi cuaca Bandung Raya sendiri saat ini memiliki potensi tumbuhnya awan konvektif dengan kelembaban udara mencapai 50 hingga 90 persen.
Ia memperkirakan dalam sepekan ke depan, prospek cuaca di wilayah Jawa Barat menunjukkan kondisi cerah berawan pada pagi hari, disertai potensi hujan ringan hingga lebat pada siang, sore, dan malam hari.
“Suhu udara di Bandung Raya selama periode ini berada pada rentang 18 hingga 20°C untuk suhu minimum, sementara suhu maksimum berkisar antara 31 hingga 35°C. Dari data diatas maka diperkirakan wilayah Kota Bandung dan Jawa Barat akan mengalami puncak musim hujan yang diprediksi bervariasi antara November 2025 hingga Maret 2026,” beber dia.
Pihknya pun mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologis seperti banjir, genangan, tanah longsor, dan pohon tumbang akibat cuaca ekstrem.
Khususnya di wilayah dataran rendah dan daerah rawan longsor harus memperhatikan sistem drainase dan kestabilan tanah, terutama jika terjadi hujan ringan hingga sedang selama beberapa hari berturut-turut.
“Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologis akibat cuaca ekstrem, seperti hujan lebat, genangan, banjir, tanah longsor, hingga pohon tumbang. Wilayah dengan topografi curam atau rawan longsor perlu meningkatkan kewaspadaan terutama jika hujan ringan hingga sedang terjadi selama beberapa hari berturut-turut,” tandas Teguh.
Di sisi lain, BMKG juga merilis potensi hujan lebat dengan intensitas 50 hingga 100 Mili meter per hari di sejumlah wilayah Jawa Barat pada tanggal tertentu. Berikut rinciannya:
28 November – Kabupaten Majalengka;
29 November – Kabupaten Sumedang, Majalengka dan Kuningan;
30 November – Tidak ada potensi hujan lebat.
1 Desember – Sumedang, Cirebon, Majalengka, dan Kuningan;
2 Desember – Meluas ke Bogor, Sukabumi, Cianjur, Karawang, Purwakarta, Cimahi, Bandung Barat, Kota dan Kabupaten Bandung, dan wilayah lainnya;
3 Desember – Bekasi, Karawang, Subang, Cianjur, Sukabumi, Bogor, Bandung, Garut, Tasikmalaya, dan Kuningan.
Reporter : Niko Prayoga


