Wednesday, December 17, 2025
HomeDAERAHPelajar Terindikasi Narkoba, DPRD Surabaya Desak Screening Berkala di Sekolah

Pelajar Terindikasi Narkoba, DPRD Surabaya Desak Screening Berkala di Sekolah

Pelajar Terindikasi Narkoba, DPRD Surabaya Desak Screening Berkala di Sekolah

Surabaya, Nawacita.co  — Komisi D DPRD Kota Surabaya menggelar rapat koordinasi lintas instansi untuk merespons temuan 15 pelajar yang diduga terpapar narkoba. Rapat yang dipimpin Ketua Komisi D, dr. Akmarawita Kadir, pada Selasa (25/11/2025) itu melibatkan BNN Kota Surabaya, Bakesbangpol, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Satpol PP, dan camat se-Surabaya.

Anggota Komisi D, Abdul Ghoni, menyebut kondisi lapangan semakin mengkhawatirkan. “Beberapa kelurahan sudah zona merah. Narkoba bahkan dijual dengan sistem hutang. Anak-anak awalnya diberi gratis, lalu berhutang, dan akhirnya mencuri karena ketagihan,” ujarnya. Ia menegaskan perlunya pengawasan wilayah rawan dan sinergi antarinstansi.

Sementara itu, anggota Komisi D lainnya, dr. Zuhrotul Mar’ah, menyoroti peran keluarga dalam pencegahan. “Ketahanan keluarga harus diperkuat, bukan hanya seminar. Penguatan ekonomi juga penting agar anak tidak mudah terjerumus,” katanya. Ia juga menyebut warung kopi sebagai titik rawan transaksi dan mendorong karang taruna lebih aktif membina remaja.

- Advertisement -

Dari aspek kesehatan, Kepala Dinas Kesehatan Surabaya dr. Nanik Sukristina melaporkan capaian screening. “Kami telah melakukan screening kepada 30.132 siswa dan tes urine 368 siswa. Lima di antaranya terindikasi positif,” jelasnya. Dinkes menyiapkan mekanisme rujukan medis dan psikososial bekerja sama dengan BNN dan rumah sakit.

Baca Juga : Komisi D DPRD Surabaya Evaluasi Puskesmas: PAD Naik, Pelayanan Masih Tertatih

Perwakilan Dinas Sosial, Arif Sugiharto, menambahkan bahwa pihaknya tidak memiliki program khusus pencegahan narkoba, tetapi memiliki mitra lembaga rehabilitasi sosial seperti Orbit dan LATU yang dapat menangani siswa yang membutuhkan.

Ketua Pelaksana Harian Bakesbangpol, Tunjung Iswandaru, menilai sosialisasi saja tidak cukup. “Pendekatan harus lebih tepat, termasuk memanfaatkan kearifan lokal dengan melibatkan tokoh agama dan komunitas. Anggaran terbatas, tetapi komitmen program tetap berlanjut,” ujarnya.

Kepala BNN Kota Surabaya, Kombes Heru Prasetyo, meluruskan informasi publik terkait dugaan 15 siswa positif narkoba. “Kegiatan kemarin bukan tes urine, tetapi screening perilaku zat adiktif seperti rokok, alkohol, dan lem,” tegasnya. BNN juga siap memperkuat program ketahanan keluarga antinarkoba berbasis komunitas remaja.

Menutup rapat, Ketua Komisi D dr. Akmarawita Kadir menegaskan perlunya SOP terpadu. “Anggaran sebenarnya cukup, tetapi belum terintegrasi. Karena itu, diperlukan koordinasi kuat, screening rutin di sekolah, serta program pencegahan yang konkret,” terangnya.

Baca Juga : BNN Bongkar Narkoba Jenis Baru Berkedok Rokok Elektrik

Temuan indikasi keterlibatan pelajar dalam narkoba ini menjadi alarm keras bagi Kota Surabaya. Pemerintah daerah menegaskan bahwa pencegahan tidak bisa berhenti pada sosialisasi, tetapi membutuhkan langkah nyata, dukungan keluarga, dan sinergi lintas lembaga agar generasi muda terlindungi dari bahaya narkoba.

 

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru