UNESA Dorong Talenta Muda Tembus Industri Lewat INNOVNESA #3
SURABAYA, Nawacita – Universitas Negeri Surabaya (UNESA) kembali menggelar ajang inovasi terbesar tahun ini melalui INNOVNESA #3 yang berlangsung pada 24–26 November 2025. Pameran ini menampilkan 79 produk inovasi hasil kolaborasi dosen dan mahasiswa dari berbagai rumpun ilmu, mulai teknologi industri, digitalisasi, hingga pemanfaatan kecerdasan buatan (AI).
Pembukaan kegiatan turut dihadiri berbagai pemangku kepentingan dari sektor akademisi, pemerintah, hingga industri. Hadir di antaranya Wakil Rektor III UNESA Dr. Bambang Sigit Widodo, Kepala Bappedalitbang Kota Surabaya Irvan Wahyudrajad, serta perwakilan perguruan tinggi mitra seperti ITS.
Melalui penyelenggaraan INNOVNESA #3, UNESA menegaskan komitmennya untuk melahirkan inovasi yang bukan hanya berhenti di meja penelitian, tetapi memberi dampak nyata bagi masyarakat dan pemerintah daerah.
Baca Juga: IIETE 2025: UNESA Perkenalkan 160 lebih Program Studi ke Siswa SMA Jatim
“Intinya, inovasi harus berdampak. Kami ingin karya mahasiswa dan dosen tidak hanya unggul secara akademik, tetapi benar-benar digunakan masyarakat,” ujar Bambang saat pembukaan pameran INNOVNESA #3, Senin (24/11/2025).

Selain memperkuat kolaborasi, Pemkot Surabaya juga memastikan dukungan pembiayaan pendidikan bagi pelajar dan mahasiswa vokasi. Tahun depan, lebih dari Rp190 miliar dialokasikan untuk beasiswa pendidikan yang bertujuan meningkatkan keterampilan sekaligus mempercepat penyerapan tenaga kerja.
Pameran ini menjadi ruang temu bagi inovator, industri, investor, dan masyarakat luas untuk melihat langsung hasil riset terapan civitas akademika UNESA.
Ia mengungkapkan bahwa UNESA memproyeksikan INNOVNESA sebagai agenda tahunan yang memperkuat ekosistem inovasi, komersialisasi produk teknologi, serta peran kampus dalam pembangunan daerah.
“Harapan kami, produk hasil riset dosen dan mahasiswa dapat berkembang hingga tahap scaling up dan benar-benar memasuki dunia industri. Tantangan terbesar kami selama ini adalah menjembatani perguruan tinggi dengan sektor industri,” tutup Sigit. (Al)


