Angka Stunting Kaltim Masih Tinggi, Wagub Minta Percepatan Penanganan
Samarinda, Nawacita | Kaltim menghadapi tantangan serius dalam upaya penurunan angka stunting. Meskipun penurunan secara nasional memang menunjukkan kemajuan positif dari 21,5% pada tahun 2023 menjadi 19,8% pada tahun 2024. Namun bagi Kalimantan Timur, pencapaian tersebut masih sangat jauh dari cukup.
Data menunjukkan, prevalensi stunting Kaltim pada tahun 2021 berada di angka 22,9%, dan pada tahun 2024 hturun menjadi 22,2%.
Wakil Gubernur Kaltim, H Seno Aji, menekankan pentingnya langkah-langkah luar biasa untuk mencapai ketertinggalan tersebut.
“Artinya apabila kita ingin mengejar ketertinggalan, kita perlu beberapa percepatan,” ungkap Wagub Seno dalam Arahnya pada Rakor Percepatan Penurunan Stunting, di Ruang Ruhui Rahayu, kantor Gubernur Kaltim, Selasa (18/11/2025).
Baca Juga: Gubernur Salurkan UKT Gratis untuk 32.853 Mahasiswa Kaltim
Ia menilai, rapat koordinasi kali ini penting dilakukan mengingat capaian penurunan stunting Kaltim masih berada di atas angka.
Secara nasional sudah lebih turun dari 1%, namun kita baru turun 0,7%. Harapannya, setelah rakor ini, setiap kabupaten/kota bisa segera melakukan intervensi kepada masyarakat.
“Kita harus melihat masyarakat mana yang berpotensi stunting. Koordinasi antara OPD seperti Dinas Kesehatan, DP3A, BAZNAS, dan OPD lainnya juga harus diperkuat. Dinas Sosial perlu memastikan bantuan tepat sasaran, dan kita harus terus menjaga angka prevalensi stunting dari bulan ke bulan,” jelasnya.
Baca Juga: Dorong Masuknya Investor, Gubernur Minta Promosi Potensi Kaltim Diperkuat
Ia menambahkan bahwa setiap daerah wajib memiliki peta wilayah prioritas dan peta keluarga berisiko stunting sebagai dasar pelaksanaan intervensi spesifik dan sensitif. Selain itu, pembentukan posko-posko stunting lengkap dengan peta sasaran harus dilakukan di setiap wilayah.
“Dalam data kita, ada 39.137 kasus stunting di Kalimantan Timur. Angka ini cukup banyak. DP3A sebagai OPD pengampu harus mulai memonitor di mana balita-balita ini berada, sehingga puskesmas dan posyandu terdekat bisa memberikan layanan secara tepat,” ujar Wagub Seno
Ia berharap langkah-langkah terukur ini mampu memberikan hasil nyata pada tahun mendatang.
“Kami berharap nasional tahun depan nilai prevalensi stunting Kalimantan Timur benar-benar turun dan dapat menyamai capaian,” tutupnya. kltmprv


