Kenalkan Sejarah Melalui Jalan-Jalan Santai, Puti Guntur Soekarno Gelar Kegiatan Bertajuk Jas Merah
Nawacita – Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Puti Guntur Soekarno, berkolaborasi dengan DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya menggelar kegiatan bertajuk Jas Merah (jalan-jalan santai melek sejarah), Minggu (9/11/2025).
Puti Guntur Soekarno pada kesempatan tersebut turut memberikan sambutan serta memberangkatkan para peserta yang telah berkumpul terlebih dahulu di kantor DPC PDI Perjuangan di Jalan Setail.
Pada sambutannya Puti Guntur Soekarno menjelaskan bahwa pemilihan nama kegiatan tersebut juga memiliki makna lain, seperti halnya Jas Merah yang dulu digaungkan Bung Karno.
“Jas merah ini adalah salah satu quote yang terkenal dari pendiri bangsa kita, proklamator kita, Bapak ideologi kita, Presiden pertama Republik Indonesia, yaitu untuk Bung Karno. Bung Karno itu arek Suroboyo, kalau Bung Karno dulu di dalam pidatonya mengatakan jas merah, jangan sekali-kali meninggalkan sejarah,” ucap Puti Guntur Soekarno.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 50 siswa SMA yang merupakan anggota Sekolah Anak Bangsa atau sering disebut Sekolah Abang yang merupakan komunitas binaan dari Puti Guntur Soekarno. Sekolah Anak Bangsa lahir dari kepedulian sekelompok anak muda untuk memberikan kesempatan belajar bagi anak-anak yang selama ini luput dari perhatian.
Baca Juga: Puti Guntur Soekarno Tekankan Pentingnya Kebijakan Jangka Panjang Dalam Perkembangan Kebudayaan
Sekolah Anak Bangsa terinspirasi dari “Sekolah Rakyat” yang digagas sejak 2024 lalu oleh Puti Guntur Soekarno.
Harapannya dengan pengenalan sejarah dengan metode jalan-jalan santai yang menyenangkan mampu membuat para pemuda lebih mengerti dan memahami sejarah.
“Jangan lupa bahwa Surabaya ini adalah memiliki begitu banyak sekali tempat-tempat bersejarah,” ujarnya.
Anggota Komisi X itupun meyampaikan bahwa kegiatan ini juga sebagai napak tilas sejarah Bung Karno dari lahir, hingga memperjuangkan kemerdekaan.
“Pada masanya Bung Karno seperti kalian semua ini anak-anak muda, pada masanya Bung Karno juga sekolah, belajar, bermain, nakal, dihukum, digembleng di tempat yang nanti kalian akan lihat bagaimana Bung Karno lahir dan bagaimana Bung Karno nyantri atau ngekos dengan tokoh bangsa yang juga tinggal di Kota Surabaya,” ungkapnya.
Dengan digelarnya kegiatan Jas Merah, diharapkan mampu mengorbankan api semangat kepada para pemuda untuk selalu mengingat sejarah bangsa.
“Jas Merah, merdeka! Jangan lupakan budayamu, Indonesia!,” pungkasnya.
Reporter : Rovallgio


