BKKBN Jabar sebut MBG Berhasil Turunkan 3 Persen Angka Stunting di Bandung Raya
Bandung, Nawacita – Kepala BKKBN Jawa Barat, Dadi Ahmad Roswandi mengungkapkan bahwa program makan bergizi gratis atau MBG berhasil menurunkan risiko angka stunting di Bandung Raya sebanyak tiga persen dalam kurun waktu tiga bulan terakhir.
Ia mengatakan, penurunan itu berasal dari kategori ibu hamil, ibu menyusui dan balita yang telah dikaji oleh BKKBN.
“Dengan adanya MBG ini booster ya kita berpikir di akhir tahun ini Desember ini akan ada penurunan signifikan dengan MBG ini. Kami beberapa sudah bikin kajian, nah kemarin kami uji coba di Bandung Raya lumayan dalam kurun waktu tiga bulan ini kita berhasil menurunkan tiga persen angka stunting di Bandung Raya,” ungkap Dadi dalam Konferensi Pers BKKBN di Oakwood Hotel Bandung pada Selasa (4/11/2025) siang.
Maka dari itu, BKKBN saat ini terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendukung program MBG sebagai langkah menurunkan stunting. Salah satunya dengan turut mendistribusikan MBG kepada ibu hamil, ibu menyusui dan anak balita non PAUD di setiap daerah di Jawa Barat.
“Alhamdulillah ya pak presiden diwawancarai oleh wartawan ‘yang beda dari MBG Indonesia tuh apa? Kami bekerjasama dengan BKKBN, dengan penyuluh KB’ mengantarkan makanan kepada ibu hamil, ibu menyusui, balita non PAUD itu BKKBN masuk. Jadi SPPG itu wajib menyediakan MBG untuk mereka untuk menurunkan prevalensi stunting dari hulu,” beber dia.
Pendistribusian itu dilakukan oleh tim keluarga berencana dan tim pendamping keluarga yang dibentuk BKKBN Jawa Barat di setiap kelurahan. Sehingga, penyaluran MBG kepada ibu hamil, ibu menyusui dan balita non PAUD bisa tepat sasaran.
“Kita itu punya 2.500 tim KB kemudian 110.000 tim pendamping keluarga, pendamping keluarga itu yang ada di tiap kelurahan. Nah jadi penyuluh itu menjadi koordinator terkait MBG, jadi MBG memang awalnya kita distribusi,” papar Dadi.
Ditanya usai konferensi pers, terkait antisipasi potensi keracunan yang bisa terjadi dari makanan MBG yang didistribusikan, ia menerangkan bahwa pihaknya telah mempercayakan antisipasi itu kepada ahli gizi di SPPG.
Baca Juga: Percepat Penanganan, BPBD Jabar Turunkan Dua Tim Ke Lokasi Terdampak Bencana di Sukabumi
“Itu kan ada yang namanya ahli gizi, ada kepala sppg ya kita percaya dengan ahli gizi itu bahwa makanan sudah memenuhi standar. Apalagi sekarang ada dari Kementerian Kesehatan ada dari BPOM ya kita yakin dan percaya bahwa apa yang disajikan ke ibu hamil sudah memenuhi kaidah kesehatan,” terang dia.
Meski demikian, ia tetap bakal melakukan antisipasi dan pengawasan agar kasus keracunan MBG tidak menimpa ibu hamil, ibu menyusui dan balita non PAUD di Jawa Barat. Dadi memastikan bahwa belum ada kasus keracunan MBG yang menimpa kalangan ibu hamil, ibu menyusui atau balita non PAUD di Jawa Barat.
“Nanti dia kan punya satgas, kita punya help desk dan lain-lainnya tim pendamping keluarga yang tidak jauh dari sasaran. Sehingga nanti kita akan cepat geraknya. Nah alhamdulillah jangan sampai terjadi ya di Jawa Barat belum yang masalah ini cuma di sekolah-sekolah,” tandas Dadi.
Reporter: Niko


