Hasto: Momen Peringatan 70 Tahun KAA, Pancasila Jadi Dasar Kemanusiaan Universal
Surabaya, Nawacita | Sekretaris Jenderal (sekjen) PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, menyampaikan bahwa peringatan 70 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) menjadi momentum menghidupkan visi internasional Bung Karno dalam menolak segala bentuk imperialisme dan kolonialisme.
Menurut Hasto KAA tahun 1955 di Bandung melahirkan konsep menciptakan fondasi perekat antar negara dalam menciptakan situasi internasional yang berkeadilan dan berperikemanusiaan.
Hal tersebut disampaikan Hasto terkait kehadiran Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri yang menjadi keynote speaker pada peringatan 70 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) yang berlangsung di Museum Bung Karno, Kompleks Makam Bung Karno, Kota Blitar, Sabtu (1/11/2025).
Baca Juga: Pesan Kader PDIP Surabaya di Hari Sumpah Pemuda: Bangun Semangat Kolaborasi Lintas Generasi!
“Dari Konferensi Asia Afrika, lahirlah semangat kemerdekaan bangsa-bangsa. Indonesia di bawah Bung Karno memiliki peran besar dengan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar kemanusiaan universal,” ucap Hasto.
Bagi Hasto, KAA menjadi bukti jiwa kepemimpinan Indonesia di kanca dunia. Semangat solidaritas negara-negara dunia ketiga juga bermula dari hadirnya KAA di Bandung.
“KAA adalah bukti kepemimpinan Indonesia di panggung dunia. Kita harus terus menjaga warisan diplomasi kemerdekaan itu,” ujarnya.
Baca Juga: PDIP Surabaya Dirikan Balai Kreasi, Jadi Pilot Project Nasional
Hasto turut mengapresiasi Wali Kota Blitar, Bupati Blitar, serta Ketua DPP PDI Perjuangan yang juga mantan Wali Kota Blitar 2 periode Djarot Saiful Hidayat, yang turut berperan aktif dalam penyelenggaraan acara peringatan tersebut.
“Kami memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini karena semangatnya selaras dengan nilai-nilai perjuangan Bung Karno,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, Hasto menegaskan semangat KAA tidak hanya dilakukan dalam konteks internasional, melainkan juga wajib diaplikasikan dalam pembangunan bangsa, khususnya di daerah-daerah.
“Kita perlu membangun tata dunia baru, bukan hanya di tingkat global, tetapi juga di desa-desa, melalui kebijakan pro-rakyat,” pungkasnya.
Reporter : Rovallgio


