Wednesday, December 17, 2025
HomeNasionalInternasionalDaftar Negara Tanpa Antrean Haji, Langsung Berangkat Gak Pake Lama

Daftar Negara Tanpa Antrean Haji, Langsung Berangkat Gak Pake Lama

Daftar Negara Tanpa Antrean Haji, Langsung Berangkat Gak Pake Lama

JAKARTA, Nawacita – Daftar Negara Tanpa Antrean Haji, Ibadah haji merupakan rukun Islam kelima dan menjadi impian setiap Muslim di dunia. Namun, karena keterbatasan kuota yang diberikan pemerintah Arab Saudi, banyak negara harus menerapkan sistem antrean keberangkatan agar pelaksanaannya teratur dan proporsional.

Di Indonesia, antrean haji masih menjadi tantangan besar. Wakil Menteri Agama RI, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyampaikan bahwa masa tunggu calon jamaah kini diseragamkan menjadi sekitar 26 tahun. Hal itu disampaikannya dalam rapat bersama Komisi VIII DPR RI di Senayan, Jakarta, Selasa (28/10/2025).

Dahnil menjelaskan, kebijakan ini menjadi bagian dari penyesuaian sistem kuota haji 2026 yang berbeda signifikan dibanding tahun sebelumnya. Meski waktu tunggu tersebut sudah dianggap lebih singkat, nyatanya calon jamaah Indonesia tetap harus bersabar puluhan tahun sebelum bisa berangkat ke Tanah Suci.

- Advertisement -

Berbeda dengan Indonesia, ada sejumlah negara yang tidak mengalami antrean panjang sama sekali. Warga di negara-negara tersebut bahkan bisa menunaikan ibadah haji di tahun yang sama setelah mendaftar. Lantas, negara mana saja yang memungkinkan warganya berhaji tanpa harus menunggu lama?

Daftar Negara Tanpa Antrean Haji

Tujuh negara yang warganya dapat menunaikan ibadah haji tanpa harus menunggu lama, berkat sistem pengelolaan haji yang efisien dan jumlah pendaftar yang seimbang dengan kuota. Berikut tujuh negara tanpa antrean haji:

1. Maladewa

Maladewa atau Maldives terkenal sebagai destinasi wisata dunia, namun juga merupakan negara dengan mayoritas penduduk Muslim. Populasinya yang hanya sekitar setengah juta orang membuat permintaan haji relatif rendah dibanding kuota yang disediakan Arab Saudi.

Baca Juga: Daftar Negara Paling Religius di Dunia, Indonesia Urutan Posisi Berapakah?

Pemerintah melalui Maldives Hajj Corporation mengatur keberangkatan jamaah secara langsung dengan sistem yang disiplin dan transparan. Hanya lembaga resmi yang diizinkan mengelola haji, sehingga prosesnya efisien dan terjamin keamanannya.

Karena jumlah pendaftar sedikit, warga Maladewa umumnya bisa langsung berangkat di tahun yang sama mereka mendaftar. Bahkan, ada tahun-tahun tertentu ketika kuota haji tidak terpakai sepenuhnya karena minimnya calon jamaah.

Daftar Negara Tanpa Antrean Haji
Daftar Negara Tanpa Antrean Haji, Langsung Berangkat Gak Pake Lama.

2. Suriname

Suriname, negara kecil di Amerika Selatan, memiliki komunitas Muslim yang sebagian besar merupakan keturunan Jawa dan India. Meskipun jumlah mereka tidak besar, sekitar 15% dari total penduduk, aktivitas keagamaannya cukup aktif, termasuk dalam hal ibadah haji. Karena populasi Muslimnya kecil, jumlah pendaftar haji juga sedikit.

Warga Suriname yang berniat menunaikan haji biasanya bisa berangkat tanpa menunggu lama. Pemerintah dan organisasi keagamaan setempat bekerja sama dalam proses pendaftaran dan keberangkatan, memastikan pelaksanaannya tertib dan terkoordinasi dengan baik.

3. Brunei Darussalam

Brunei Darussalam dikenal sebagai negara kecil yang makmur dengan penduduk sekitar 400 ribu jiwa, di mana lebih dari 70% warganya beragama Islam. Dengan kuota sekitar 1.000 jamaah haji setiap tahun, perbandingan antara jumlah pendaftar dan kuota sangat seimbang.

Karena itu, warga Brunei hampir tidak pernah mengalami antrean panjang untuk berangkat haji. Keberhasilan Brunei dalam mengelola ibadah haji terletak pada efisiensi sistem pemerintahannya.

Kementerian Agama Brunei menangani seluruh proses, mulai dari pendaftaran hingga keberangkatan, melalui sistem digital yang terintegrasi dan transparan. Selain itu, berdasarkan laporan dari Ministry of Religious Affairs Brunei, pemerintah juga memberikan subsidi besar terhadap biaya ibadah haji, membuat perjalanan ke Tanah Suci menjadi lebih terjangkau.

4. Guyana

Guyana, yang bertetangga dengan Suriname, juga memiliki komunitas Muslim kecil keturunan India yang tetap menjaga tradisi Islam dengan kuat. Jumlah pendaftar haji di Guyana sangat sedikit, sehingga kuota yang diberikan Arab Saudi hampir selalu mencukupi.

Calon jamaah haji di Guyana cukup mengajukan dokumen dan memenuhi syarat administratif untuk bisa langsung berangkat di tahun yang sama. Namun, tantangan utama bagi jamaah asal Guyana bukan antrean, melainkan jarak yang jauh ke Arab Saudi.

Tidak adanya penerbangan langsung membuat biaya perjalanan cukup tinggi, tetapi semangat umat Islam di Guyana untuk berhaji tetap besar. Pemerintah dan komunitas Muslim setempat pun berperan aktif mempermudah akses dan membantu keberangkatan jamaah setiap tahun.

5. Seychelles

Seychelles adalah negara kepulauan kecil di Samudra Hindia dengan populasi sekitar 100 ribu jiwa. Dari jumlah itu, hanya sekitar 1% yang beragama Islam. Dengan jumlah Muslim yang sangat sedikit, permintaan haji di Seychelles pun rendah.

Arab Saudi tetap memberikan kuota resmi bagi Seychelles sebagai bentuk penghormatan terhadap umat Islam di seluruh dunia. Namun, karena pendaftar hanya beberapa orang setiap tahun, antrean keberangkatan hampir tidak pernah terjadi.

Baca Juga: Daftar Negara yang Terapkan Hukuman Mati Bagi Koruptor, Adakah Indonesia?

6. Fiji

Fiji memiliki komunitas Muslim aktif yang mayoritas berasal dari keturunan India. Walau jumlahnya hanya sekitar 6% dari total penduduk, umat Islam di Fiji cukup solid dalam menjalankan kegiatan keagamaan.

Setiap tahun, jumlah calon jamaah haji dari Fiji relatif sedikit. Dengan kuota yang memadai dan sistem administrasi yang praktis, warga bisa berangkat kapan pun mereka siap secara finansial dan spiritual tanpa menunggu antrean panjang. Organisasi Islam di Fiji juga berperan penting dalam membantu jamaah, mulai dari manasik, pemeriksaan kesehatan, hingga dukungan pembiayaan.

7. Bosnia

Bosnia dan Herzegovina adalah negara Eropa yang memiliki sejarah panjang dalam Islam sejak masa Kekaisaran Ottoman. Meskipun penduduk Muslim di sana cukup banyak, minat untuk berhaji masih seimbang dengan kuota yang disediakan Arab Saudi.

Pemerintah Bosnia mengelola pendaftaran haji secara terpusat melalui lembaga resmi, sehingga prosesnya tertib dan terkoordinasi dengan baik. Setiap jamaah mendapatkan pendampingan dan pembinaan sebelum berangkat. Umumnya, mereka dapat berangkat di tahun yang sama setelah mendaftar, atau paling lama satu tahun kemudian.

inhnws.

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru