Tuesday, December 23, 2025
HomeDAERAHJABARBanjir Bandang dan Longsor Kembali Terjang Sukabumi, KDM Duga Bukaan Lahan Jadi...

Banjir Bandang dan Longsor Kembali Terjang Sukabumi, KDM Duga Bukaan Lahan Jadi Penyebab

Banjir Bandang dan Longsor Kembali Terjang Sukabumi, KDM Duga Bukaan Lahan Jadi Penyebab

Bandung, Nawacita – Kecamatan Cikakak dan Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi kembali diterjang banjir bandang dan tanah longsor pada Senin, 27 Oktober 2025 kemarin. Hal itu disinyalir akibat cuaca ekstrem dan intensitas hujan lebat yang mengguyur wilayah tersebut dalam waktu lama.

Namun, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menduga bahwa bencana tersebut turut disebabkan oleh dugaan faktor adanya bukaan lahan di kawasan tersebut. Sehingga kawasan hutan yang seharusnya menahan dan menyerap air tidak berfungsi.

“Udah, tapi saya belum bisa menyebutkan ya. Itu ada bukaan lahan, fotonya sudah ada tadi,” ungkap Dedi saat dikonfirmasi di Gedung Sate Bandung, Rabu (29/10/2025).

- Advertisement -

Ia menyebut bahwa dirinya telah meminta Dinas Pengelola Sumber Daya Air (DPSDA) Provinsi Jawa Barat untuk mendalami dugaan tersebut.

Baca Juga: APBD Jabar Tak Mengendap, KDM Tegaskan Dana Akan Dibelanjakan untuk Pembangunan Daerah

“Saya sudah meminta Kepala Dinas BKSDA Jawa Barat untuk mendalami,”

“Apakah betul itu sebabkan karena ada bukaan lahan? Nah bukaan lahan itu peruntukannya untuk apa?,” kata dia.

Ia menerangkan bahwa pendalaman dugaan itu dilakukan guna mitigasi bencana dari hulu yang kerap terjadi di Kabupaten Sukabumi setiap dilanda cuaca ekstrem. Ia juga meminta kepada Bupati Sukabumi, Asep Japar untuk merubah tata ruang Kabupaten Sukabumi agar tidak terjadi alih fungsi serta bukaan lahan.

“Tetapi kan di atasnya harus diselesaikan maka kan waktu hari jadi kabupaten Sukabumi saya minta pada bupatinya tata ruangnya rubah gitu loh. Dan kemudian semua orang harus mentaati yaitu larangan alih fungsi lahan,” terang Dedi.

Baca Juga: Usai Datangi Kantor BI, KDM Pastikan Tak Ada Dana APBD Jabar Mengendap dalam Bentuk Deposito

Sebagai informasi, berdasarkan data yang didapat dari BPBD Jawa Barat per 29 Oktober 2025, sudah ada sekitar 3.010 jiwa dari dua kecamatan yang terdampak bencana banjir. Sementara, 143 jiwa dari dua kecamatan yang terdampak bencana tanah longsor.

Di sisi lain bencana tersebut juga berdampak terhadap beberapa kerusakan. Diantaranya untuk bencana banjir terdapat enam rumah rusak ringan, 32 rumah rusak sedang, 26 rumah rusak berat, 577 rumah terendam, satu fasilitas umum, rumah ibadah serta sekolah terdampak.

Di sisi lain, untuk dampak kerusakan akibat tanah longsor diantaranya ada 38 korban jiwa, tujuh rumah rusak ringan, 10 rumah rusak sedang, 23 rumah rusak berat, empat fasilitas umum terdampak serta satu lahan terdampak.

Saat ini, BPBD Jawa Barat juga telah menurunkan dua tim ke lokasi terdampak bencana untuk mempercepat penanganan.

Reporter: Niko

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru