Wednesday, December 17, 2025
HomeDAERAHJABARSempat Banyak Siswa Mundur Dari Sekolah Rakyat, Ini Langkah Gus Ipul Kedepan

Sempat Banyak Siswa Mundur Dari Sekolah Rakyat, Ini Langkah Gus Ipul Kedepan

Sempat Banyak Siswa Mundur Dari Sekolah Rakyat, Ini Langkah Gus Ipul Kedepan

BANDUNG, Nawacita – Menteri Sosial, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengungkapkan langkah strategis yang bakal dilakukan Kementerian Sosial jika ada siswa sekolah rakyat yang kembali mengundurkan diri.

Hal itu diungkapkan Gus Ipul mengingat pada Agustus 2025 kemarin sempat terjadi pengunduran diri para siswa sekolah rakyat akibat belum bisa beradaptasi. Tercatat pulau Jawa dan Sulawesi menjadi wilayah terbanyak dengan jumlah 35 siswa di masing-masing wilayah.

Sementara itu, di Kalimantan terdapat sekitar 10 siswa, 26 siswa di Sumatera, empat siswa Di Bali dan Nusa Tenggara serta lima siswa di Maluku. Jika ditotal maka terdapat sekitar 115 siswa atau 1,4 persen dari jumlah keseluruhan.

- Advertisement -

Ia mengatakan bahwa pihaknya sudah menyiapkan langkah kedepan jika hal itu terjadi kembali. Pihaknya bakal mengupayakan untuk membujuk siswa tersebut selama dua sampai tiga Minggu.

Baca Juga: Tegas! Mensos Sebut Sanksi Bakal Menanti Jika Kepala Sekolah Rakyat Mengundurkan Diri

“Kalau kemudian ada yang mundur, ya kita yakinkan sekali lagi, karena ini kesempatan. Kalau masih belum mau, maka kita akan ganti dengan siswa dari keluarga yang memang memenuhi kriteria,” kata Gus Ipul saat ditemui di BBGTK Jawa Barat, Senin (27/10/2025).

Langkah tersebut dilakukan karena sekolah rakyat bukanlah sekolah yang membuka pendaftaran. Melainkan sekolah yang langsung menunjuk siswa dan menawarkan kepada orang tuanya agar anak tersebut masuk sekolah rakyat.

“Karena terus terang sekolah rakyat kan tidak membuka pendaftaran. Tetapi berbasis data yang ada itu dikunjungi ke rumah masing-masing, dialog dengan orang tuanya, setelah orang tuanya tanah tangan, bersedia baru dia diterima sebagai siswa sekolah rakyat,” ucap dia.

Disinggung terkait kemungkinan mekanisme sekolah tanpa asrama, ia menuturkan bahwa hal tersebut mungkin saja dilakukan. Namun hal tersebut juga tetap memprioritaskan data statistik para siswa sesuai dengan kriteria syarat masuk sekolah rakyat.

“Ya nanti kedepan memungkinkan, sangat memungkinkan itu tidak mampu atau disebut dalam statistik itu istilahnya mereka yang berada di desil 1, desil 2 jadi ini paling bawah,” tutur Gus Ipul.

Lebih lanjut, ia menerangkan bahwa pihaknya saat ini juga tengah menargetkan 40 ribu sekolah rakyat yang rampung pada 2026 mendatang. Selain itu, ia juga berharap siswa sekolah rakyat bisa bertambah menjadi 100.000 siswa pada 2027 mendatang.

“40 ribu, jadi nanti di tahun ini kan 16 ribu, hampir 16 ribu di tahun ini, tahun depan insya Allah ada tambahan 40 ribu siswa, jadi sudah 46 ribu siswa. Tahun 2027 itu insya Allah sudah mencapai 100 ribu siswa,” terang dia.

(Niko)

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru