Tuesday, December 23, 2025
HomeDAERAHJATIMPemkot Surabaya Kumpulkan GM Hotel Buntut Pesta Gay di Midtown

Pemkot Surabaya Kumpulkan GM Hotel Buntut Pesta Gay di Midtown

Surabaya, Nawacita.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar pertemuan dengan para General Manager (GM) hotel yang terhimpun dalam Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) se-Surabaya, Jumat (24/10/2025).
Pertemuan ini digelar usai terungkapnya pesta seks sesama jenis atau gay yang terjadi di salah satu hotel di Kota Pahlawan.
Kegiatan pertemuan tersebut digelar di Graha Sawunggaling, Gedung Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Sebagai langkah menegaskan komitmen bersama menjaga citra Kota Pahlawan antara Pemkot dan industri perhotelan.
“Surabaya ini adalah kota yang dibangun dengan syariat dan kekuatan agama. Jadi, jangan sampai Surabaya dicoreng dengan hal seperti itu,” tegas Walikota Surabaya, Eri Cahyadi.
Sebagai salah satu sektor jasa yang menjadi tulang punggung perekonomian kota, industri perhotelan berperan penting dalam menjaga kondusifitas dan citra Kota Surabaya.
“Kota Surabaya ini kota jasa. Pertumbuhan ekonomi kita berasal dari sektor jasa, termasuk hotel. Maka saya mengundang seluruh anggota PHRI dan GM hotel untuk berkomitmen menjaga agar kejadian seperti itu tidak terulang lagi,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, Walikota Eri juga menegaskan komitmen para pelaku industri perhotelan untuk turut memperketat pengawasan terhadap aktivitas mencurigakan di lokasi hotel.
“Teman-teman hotel punya komitmen agar kejadian itu tidak terulang. Kita akan lakukan pelatihan bekerja sama dengan kepolisian dan beberapa lembaga,” jelas Eri.
“Kita sudah punya komitmen bersama. Ini Kota Pahlawan, kejadian seperti pesta narkoba atau pesta seks tidak boleh lagi terjadi di Surabaya,” tambahnya.
Walikota Eri meminta pihak hotel untuk melaporkan apabila menemukan kegiatan yang mencurigakan dari pihak tamu.
“Kalau ada yang aneh, misalnya orang (banyak) keluar masuk kamar berulang kali, langsung hubungi Polrestabes Surabaya atau Call 112. Kita akan bergerak bersama,” ujarnya.
Cak Eri, sapaan akrabnya menyampaikan pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan dunia perhotelan, sehingga stabilitas hotel harus dijaga dengan moralitas yang baik juga.
“Pertumbuhan ekonomi Surabaya sangat dipengaruhi oleh keberadaan hotel. Jadi kita harus bersama-sama menjaga agar hotel tetap hidup, tapi jangan sampai maksiat juga terjadi di sana,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Harian PHRI Koordinator Wilayah Surabaya, Firman Sudi Permana, menyampaikan pihaknya berkomitmen untuk mengikuti arahan dari Pemkot Surabaya.
“Kalau kami dari PHRI sudah ada komitmen. Alhamdulillah, kami diberi kesempatan oleh Pak Eri untuk menerima masukan. Karena dampaknya bukan hanya dari sisi pariwisata, tapi juga budaya dan citra kota,” kata Firman.
“Makanya kami akan mempertajam sistem pengawasan, mulai dari keamanan, resepsionis, hingga semua aspek hotel agar lebih waspada,” tambahnya.
Nantinya PHRI akan mengirimkan surat edaran kepada seluruh anggota PHRI untuk memperketat pengawasan serta meningkatkan koordinasi dengan Pemkot Surabaya maupun pihak kepolisian.
“Kalau ada indikasi sesuatu yang tidak normal, misalnya jumlah tamu terlalu banyak dalam satu kamar, itu harus segera dicegah. Bisa langsung lapor ke CC 112 seperti disampaikan Pak Wali,” jelasnya.
Selain itu, PHRI, Pemkot Surabaya, dan aparat keamanan aka menggelar pelatihan bersama untuk memastikan kejadian yang terjadi beberapa waktu lalu tidak kembali terulang.
“Secepatnya, paling lambat seminggu setelah ini kami akan evaluasi dan adakan pelatihan yang tepat sesuai hasil investigasi,” pungkasnya.
Reporter : Rovallgio 
RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru