Tuesday, December 23, 2025
HomeDAERAHJABARAntara Pelaku Seni dan Kondisi Ekonomi, Budayawan Kota Bandung Soroti Kurangnya Perhatian...

Antara Pelaku Seni dan Kondisi Ekonomi, Budayawan Kota Bandung Soroti Kurangnya Perhatian Pemerintah

Antara Pelaku Seni dan Kondisi Ekonomi, Budayawan Kota Bandung Soroti Kurangnya Perhatian Pemerintah

BANDUNG, Nawacita – Budayawan Kota Bandung sekaligus pemilik Saung Angklung Udjo, Taufik Hidayat menyoroti kondisi ekonomi para pelaku seni di Kota Bandung yang belum sejahtera.

Taufik mengatakan bahwa masih banyak pelaku seni di Kota Bandung yang tidak bisa menutupi sisi ekonominya dari profesinya sebagai pelaku seni di Kota Bandung.

“Kalau yang katakan orang-orang yang bergerak di seni pertunjukan tradisional sejujurnya saya melihat teman-teman ini masih banyak yang belum cukup bisa diandalkan dari sisi berkeseniannya, gitu ya,” kata Taufik saat diwawancarai di Mitra Hotel Bandung, Kamis (23/10/2025).

- Advertisement -

Hal itu menurutnya disebabkan oleh banyak faktor. Salah satunya adalah kebudayaan dan kesenian yang mulai pudar dan ditinggalkan masyarakat.

Ia mengungkapkan bahwa hari ini banyak sekali masyarakat yang lebih mencintai budaya asing daripada budaya dan kesenian tradisional yang dimiliki sendiri.

Baca Juga: Potensi Buka Lapangan Kerja, PDIP Kota Bandung Dorong Pertumbuhan Ekonomi Dari Sektor Kebudayaan

“Karena memang ada banyak faktor. Nah ini kita tidak bisa membendung nih budaya luar yang luar biasa. Seharusnya katakan, bagaimana orang-orang bisa mencintai budaya atau seni tradisional itu,” ucap dia.

Maka dari itu, ia berharap agar pemerintah bisa memberikan dukungan dan perhatian lebih terhadap budaya dan kesenian tradisional di Kota Bandung.

“Tentu ini perlu support pemerintah dalam arti berikan ruang untuk bisa tampil,” cetus Taufik.

Salah satunya dengan memperkenalkan dan menanamkan jiwa seni dalam diri para siswa sekolah di Kota Bandung. Seperti, seni budaya Kota Bandung yang dimasukkan ke dalam muatan lokal pembelajaran para siswa.

“Harusnya mulai dari sekolah itu tingkat paling dasar. Ya, setidak-tidaknya SD-SMP itu harusnya masuk muatan-muatan lokal itu,” beber dia.

Ia menilai, dengan cara tersebut bisa kembali menghidupkan budaya dan kesenian di Kota Bandung. Apalagi cara tersebut sekaligus meregenerasi para pelaku seni agar lebih hidup.

“Tapi kalau dari awalnya sudah diisi dengan nilai-nilai budaya dan seni-seni tradisional, itu saya sangat yakin itu budaya akan hidup lagi,” papar Taufik.

Lebih lanjut, ia juga mencontohkan kebudayaan dan kesenian di China yang cukup berkembang pesat dan diminati para generasi muda.

“Seperti seharusnya di China, orang-orang seniman-seniman tradisional itu sangat bergengsi di Perguruan Tinggi luar biasa, bayarannya juga mahal,” jelas dia.

Hal itu dikarenakan kebudayaan dan kesenian di China sangat dipelihara. Apalagi para pelaku seni di negara tersebut diberikan ruang untuk tampil dan memperlihatkan kreatifitasnya.

“Itu karena selain memelihara, mereka terus-terusan berkreatif, ada ruang untuk bisa memelihara, ada ruang untuk bisa berkreatif,” beber Taufik.

Selain itu, ia juga berharap agar pemerintah bisa membuat kebijakan atau regulasi yang mendukung para pelaku seni budaya atau seni budaya itu sendiri agar terus berkembang.

“Nah, di situ harusnya sih menurut saya sangat ada keberpihakan secara regulasi untuk kebijakan-kebijakan supaya mulai masuk dari usia dasar, batasi budaya-budaya luar,” harap dia.

(Niko)

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru