Menteri Koperasi Harap Koperasi Merah Putih Bisa Jadi Soko Guru Perekonomian dan Elektrifikasi di Jabar
Bandung, Nawacita – Menteri Koperasi, Ferry Joko Juliantono mengharapkan agar Koperasi Desa Merah Putih bisa mengembalikan peran koperasi sebagai Soko Guru bagi perekonomian masyarakat.
“Mensukseskan keinginan dan rencana pemerintah untuk mengembalikan lagi koperasi menjadi soko guru perekonomian di Indonesia dan juga mensukseskan program koperasi desa kelurahan merah putih,” kata Ferry saat ditemui di Gedung Sate, Jalan Diponegoro Bandung pada Senin (20/10/2025).
Ia menyebut bahwa hal itu bisa diupayakan melalui kerjasama antara Kementerian Koperasi dengan pemerintah provinsi serta berbagai gerakan koperasi yang ada seperti Dewan Koperasi Indonesia untuk mensukseskan Koperasi Desa Merah Putih.
“sesuai dengan keinginan dari pemerintah, kami harapkan di Jawa Barat tadi sampaikan Pak Gubernur Jawa Barat, mudah-mudahan bisa bersatu lagi, kemudian bisa bersama-sama dengan gerakan koperasi yang lain, bersama dengan Kementerian Koperasi dan Pemerintah Provinsi tentu kita akan bahu-bahu,” ucap dia.
Baca Juga: DPRD Jabar Minta KDM Perjelas Regulasi Gerakan Poe Ibu atau Sapoe Sarebu
Selain itu, Ferry juga berharap agar Koperasi Desa Merah Putih juga bisa berperan dalam pembangunan wilayah. Salah satunya seperti instalasi kelistrikan atau elektrifikasi dan instalasi jaringan internet bagi desa-desa yang masih kesulitan akses tersebut.
Hal itu sekaligus juga mendukung operasional Koperasi Desa Merah Putih yang sedang atau akan dibangun di berbagai desa terpencil di Jawa Barat.
“Ya itu realitas masyarakat untuk yang blind spot yang belum ada konektivitas internetnya, kami sekalian saja sekarang bantu untuk koperasi desa, operasionalisasinya. Ya desa desa yang belum ada listrik, yang belum terkoneksi internet dan masih banyak masalah yang kita bisa bantu juga sekalian. Tapi yang penting adalah sekarang sudah mulai ditandai tahap operasionalisasinya,” tansas Ferry.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menuturkan bahwa pihaknya bakal mendukung langkah tersebut untuk segera dilakukan percepatan pembangunan khususnya dalam konektivitas jaringan serta kelistrikan.
“Tinggal disebutin aja, yang belum terkoneksi internet daerah mana saja. Pasti kita intervensi, dan kemudian kita lakukan percepatan. Dan kalau listrik sih udah terkoneksi semua. Yang tidak memiliki listrik itu rumah per rumah,” tutur Dedi.
Baca Juga: Hore! KDM Buka Pos Layanan Pengaduan di Gedung Sate, Warga Jabar Bisa Adukan Masalah
Dedi memastikan bahwa sebagian besar daerah di Jawa Barat sudah teraliri listrik bahkan sampai daerah terpencil di dekat kawasan hutan yang menggunakan energi listrik alternatif dari panel surya.
“Dan kemudian beberapa daerah yang ada di tengah hutan. Dan kita sudah akalin dengan listrik tenaga surya. Karena kalau bangun jaringan listrik PLN kan harus nebang pohon. Kan itu berbahaya,” cetus dia.
Dedi menargetkan elektrifikasi itu rampung pada tahun 2026 mendatang. Sebab, pihak PLN masih kekurangan 450 ribu satuan sambungan untuk menghubungkan listrik ke beberapa daerah yang belum terjangkau di Jawa Barat.
“Dan saya targetkan tahun depan, tadinya mau tahun ini. Tahun ini listrik selesai. Karena dulu pelaporan dari Kementerian Dinas SDM, itu kekurangannya 150 ribu satuan sambungan. Ternyata kan 450 ribu sekarang nambah lagi. Jadi ya harus tahun depan,” ujar dia.
Reporter: Niko


