Tuesday, December 23, 2025
HomeBUMNEkonomi dan BisnisIntermediasi Perbankan Jatim Tetap Tumbuh Positif, OJK: Permodalan Kuat dan Likuiditas Terjaga

Intermediasi Perbankan Jatim Tetap Tumbuh Positif, OJK: Permodalan Kuat dan Likuiditas Terjaga

Intermediasi Perbankan Jatim Tetap Tumbuh Positif, OJK: Permodalan Kuat dan Likuiditas Terjaga

Madiun, Nawacita.co — Kinerja industri perbankan di Jawa Timur tercatat masih solid hingga Agustus 2025, meski di tengah ketidakpastian ekonomi global. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jawa Timur mencatat fungsi intermediasi perbankan tetap berjalan baik, didukung oleh permodalan yang kuat, likuiditas yang memadai, serta risiko kredit yang terkendali.

Kepala Direktorat Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) 1 OJK Jatim, Nasirwan Ilyas, menjelaskan bahwa pertumbuhan kredit perbankan di Jawa Timur mencapai 4,46 persen (yoy), sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) naik 4,03 persen (yoy).

“Kinerja perbankan Jawa Timur tetap solid dengan permodalan kuat dan risiko kredit yang terkendali,” ujar Nasirwan dalam keterangannya, Jumat, (17/10)

- Advertisement -

Baca Juga : Kemkomdigi dan OJK Tindak Tegas Judi Online, 23 Ribu Rekening Diblokir

Berdasarkan data OJK, Capital Adequacy Ratio (CAR) perbankan Jawa Timur masih berada pada level aman, yakni 29,38 persen, jauh di atas ketentuan minimum. Sementara Non-Performing Loan (NPL) gross tercatat 3,67 persen, menunjukkan kualitas aset yang tetap terjaga.

Selain itu, rasio likuiditas yang diukur dari AL/DPK sebesar 31,96 persen dan AL/NCD mencapai 151,25 persen, juga menunjukkan posisi likuiditas perbankan yang kuat.

“Data ini mencerminkan ketahanan sektor perbankan Jawa Timur masih terjaga dengan baik, meskipun tekanan ekonomi global dan domestik masih terasa,” imbuh Nasirwan.

Baca Juga : OJK Jatim Ingatkan Pentingnya Kelola Gaji dengan Bijak Lewat Podcast Cangkru’an

Dari sisi penyaluran kredit, OJK mencatat bahwa sektor rumah tangga, perdagangan besar dan eceran, serta industri pengolahan masih menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan kredit di Jawa Timur. Namun, sektor konstruksi mengalami perlambatan dan mencatatkan kontraksi pada periode yang sama.

“Meski rasio NPL meningkat di beberapa sektor, namun masih dalam level yang terkendali dan termitigasi dengan baik,” jelas Nasirwan.

Menariknya, sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan justru menunjukkan kinerja positif dengan pertumbuhan kredit mencapai 5,84 persen (yoy).

Hal ini menjadi indikator meningkatnya akses pembiayaan produktif, khususnya di wilayah perdesaan.

Secara keseluruhan, OJK menilai fungsi intermediasi perbankan di Jawa Timur berjalan optimal dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 75,41 persen, menandakan keseimbangan antara penghimpunan dana dan penyaluran kredit ke masyarakat.

“OJK akan terus mendorong perbankan di Jawa Timur untuk memperkuat penyaluran kredit produktif, terutama bagi sektor-sektor prioritas dan UMKM, agar pertumbuhan ekonomi daerah tetap inklusif dan berkelanjutan,” pungkas Nasirwan.

Dengan kondisi tersebut, perbankan di Jawa Timur dinilai tetap memiliki fundamental yang kuat untuk menopang pertumbuhan ekonomi regional, sekaligus menjaga stabilitas sistem keuangan di tengah dinamika ekonomi nasional dan global.

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru