Begini Opini Publik Soal Video Viral Pengemudi Pakai Strobo dan Klakson saat Macet di Bandung
BANDUNG, Nawacita – Baru-baru ini publik Kota Bandung heboh dengan munculnya video viral yang memperlihatkan seorang pengemudi membawa mobil Pajero bernomor plat polisi menyalakan Strobo dengan sirine khas pengawalan yang oleh netizen dijuluki “tot tot wok wok” saat macet di Bandung.
Kejadian viral itu menjadi perbincangan hangat baik netizen di media sosial maupun publik secara langsung. Banyak diantaranya yang mengecam dan menyayangkan aksi pengemudi yang menggunakan strobo dan menyalakan klakson saat macet itu.
Salah satu warga Panyileukan Kota Bandung, Salma (19), mengungkapkan bahwa hal itu tentu saja mengganggu pengendara lainnya. Apalagi pengendara yang menyalakan klakson dan Strobo malah menantang balik pengendara yang menegurnya.
“Yang pertama, kalau misalkan aku ada di kejadian itu juga, pasti merasa terganggu banget ya. Apalagi si yang, kalau misalkan kita lihat di videonya, si pengguna mobil atau yang memakai strobo itu tuh nyolot juga,” ungkap Salma saat diwawancarai di Jalan Taman Cibeunying Utara Kota Bandung, Sabtu (18/10/2025).
Padahal, setahu dia penggunaan klakson pengawalan yang disebut “Tot Tot Wok Wok” itu sudah dibatasi penggunaannya oleh Polri. Sehingga penggunaan barang tersebut tidak bisa sembarang dan hanya dalam kondisi tertentu.
“Padahal, situ udah jelas-jelas yang kalau misalkan si strobo itu udah gak dibolehin dipakai tapi tetep aja gitu, ngeyel dipake. Jadi menurut aku itu udah bener-bener ngeganggu, jalanan banget,” ucap dia.
Sementara itu, Alvin (30) salah satu warga Cibeunying Kidul mengatakan bahwa hal yang dilakukan pengemudi Pajero hitam itu sudah melanggar aturan. Apalagi jika betul mobil tersebut adalah mobil milik kepolisian maka mobil tersebut telah digunakan di luar jam dinas.
“Kalau tanggapan saya sih sebenernya itu sudah melanggar ya bagi maksudnya melanggar bagi orang tersebut. Karena itu kan di luar, mungkin di luar jam dinas terus saya lihat videonya juga beliau tuh gak pakai seragam dan jadi sebuah pertanyaan, beliau itu bener-bener petugas apa bukan,” kata Alvin.
Menurutnya, pihak kepolisian harus segera mengecek hal tersebut mengingat dalam video mobil tersebut ber plat polisi. Selain itu, tindakan pengemudi yang menyalakan Strobo dan Klakson itu dinilai merugikan apalagi di tengah kemacetan Kota Bandung.
“Harus dicek lah bagaimana tindakan dari kepolisian ya untuk hal tersebut. Karena memang tidak merugikan bagi saya, tapi kita kan sama-sama ngantri ya posisinya. Apalagi lagi posisi macet kayak gitu,pasti kesel, semua orang juga kesel gitu kan,” cetus dia.
Hal yang serupa juga dilontarkan oleh Willy (26), seorang warga Kiaracondong Kota Bandung. Ia menilai bahwa hal yang dilakukan oleh pengemudi itu bisa saja sudah dianggap lumrah mengingat para petinggi kepolisian juga sebelumnya sering menggunakan pengawalan mobil dengan strobo dan klakson khas pengawalan.
Namun, ia menuturkan bahwa tindakan pengemudi yang menggunakan strobo dan klakson saat macet itu sudah salah. Sebab penggunaan Strobo dan Klakson sendiri sudah dibatasi oleh Polri.
“Karena hal kayak gini bukan dari pertama kali gitu, kayak udah tau salah tapi terus-terusan dilakukan, maksudnya bodoh aja orangnya sementara kayak di sosmed terus di mana-mana, sudah ada pembahasan kayak gini tapi ya kalau kata orang Sunda mah ‘Eweuh Kamera’,” tutur Willy.
Selain itu, Jonatan (24) seorang warga Sumur Bandung juga turut melontarkan pendapat. Menurut dia jika memang pengendara mobil itu memang betul adalah anggota polisi, maka seharusnya ia memberikan sikap dan contoh yang baik kepada pengendara lainnya. Terlebih di kondisi macet di Kota Bandung yang sudah sering terjadi setiap hari.
“Menurut saya mungkin sebaiknya sebagai polisi atau figur gitu ya bagi masyarakat mungkin sebaiknya lebih bijak lagi gitu dalam bersikap gitu. Apalagi itu keadaanya lagi macet gitu, semua orang juga ngantri gitu. Alangkah baiknya gitu sebagai polisi ya, apalagi yang identik dengan lalu lintas gitu mencontohkan yang hal baik gitu, mungkin gitu lah menurut saya,” papar Jonatan.
(Niko)


