Tuesday, December 23, 2025
HomeSTARTUPHealthyJangan Disamakan! Spesialis Gizi Beberkan Perbedaan Alergi Gandum, Intoleransi Gluten, dan Celiac

Jangan Disamakan! Spesialis Gizi Beberkan Perbedaan Alergi Gandum, Intoleransi Gluten, dan Celiac

Jangan Disamakan! Spesialis Gizi Beberkan Perbedaan Alergi Gandum, Intoleransi Gluten, dan Celiac

Jakarta, Nawacita | Belakangan istilah gluten free makin tengah viral terutama di produk makanan dan diet sehat. Terlebih ada beberapa orang yang memang tidak bisa mengonsumsi gluten. Namun, banyak orang belum memahami perbedaan antara alergi gandum, intoleransi gluten, dan penyakit celiac.

Padahal, ketiganya memiliki mekanisme dan dampak yang berbeda bagi tubuh. Lalu, apa perbedaannya?

1. Alergi gandum: reaksi sistem imun terhadap protein gandum

- Advertisement -

Menurut dr. Agnes Riyanti Inge Permadhi, MS, Sp.GK(K), alergi gandum terjadi saat sistem imun tubuh bereaksi berlebihan terhadap protein yang terdapat di dalam gandum.

“Orang yang alergi terhadap gluten, tentu dapat efek alergi apabila dikonsumsi, seperti sakit perut, diare, sesak napas, gelisah,” jelas dr. Inge beberapa waktu lalu.

Reaksi alergi ini biasanya muncul segera setelah seseorang mengonsumsi makanan yang mengandung gandum. Pada kasus berat, bisa terjadi reaksi anafilaksis, kondisi darurat yang dapat mengancam nyawa dan membutuhkan pertolongan medis segera.

Baca Juga: Kopi Santan jadi Tren Baru, Amankah Dikonsumsi? Ini Kata Ahli Gizi

2. Intoleransi gluten: gangguan pada sistem pencernaan

Berbeda dari alergi, intoleransi gluten tidak melibatkan sistem imun, melainkan terjadi karena tubuh kesulitan mencerna protein gluten.

“Intoleransi adalah efek terhadap dari zat tertentu (dapat dalam bentuk makanan) yang efeknya terhadap saluran cerna. Misalnya intoleransi terhadap kopi atau susu, ada orang yang dalam jumlah sedikit saja, sudah menyebabkan diare,” ungkap dr. Inge.

3. Penyakit celiac: kondisi autoimun akibat gluten

Celiac berbeda dari dua kondisi sebelumnya. Penyakit ini termasuk dalam gangguan autoimun, yaitu saat sistem kekebalan tubuh keliru menyerang jaringan tubuh sendiri ketika terpapar gluten.

“Penyakit celiac adalah kondisi autoimun terhadap gluten,” ujar dr.Inge.

“Autoimun adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh/sistem imun, yang seharusnya melindungi tubuh dari serangan penyakit seperti bakteri, virus, dan kuman lainnya, justru keliru menyerang sel-sel, jaringan dan organ tubuh sendiri yang sehat, sehingga menjadi rusak,” jelasnya.

Dokter Inge menyebut, gejala dari celiac bisa berupa diare, tetapi penyakit autoimun berefek merusak khususnya merusak usus. kmps

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru