Friday, December 26, 2025
HomeNasionalGubernur Jateng Kobarkan Semangat Juang di Peringatan Pertempuran Lima Hari di Semarang

Gubernur Jateng Kobarkan Semangat Juang di Peringatan Pertempuran Lima Hari di Semarang

Gubernur Jateng Kobarkan Semangat Juang di Peringatan Pertempuran Lima Hari di Semarang

Semarang, Nawacita | Pertempuran Lima Hari di Semarang merupakan salah satu tonggak sejarah perjuangan bangsa. Karenanya, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi mengajak seluruh elemen masyarakat di Jawa Tengah, untuk menggelorakan semangat perjuangan dan pantang menyerah dalam membangun Indonesia.

Hal itu disampaikan Ahmad Luthfi saat menjadi inspektur upacara Peringatan Pertempuran Lima Hari Semarang, di kawasan Tugu Muda, Selasa (14/10/2025) malam. Hadir dalam kegiatan tersebut Sekda Jateng Sumarno, Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti, Forkopimda Jateng dan Kota Semarang, serta para veteran.

Menurut Luthfi, para pahlawan bangsa seperti halnya dokter Kariadi dan kawan-kawan, telah banyak memberi pelajaran tentang pengabdian, pengorbanan, perjuangan untuk Indonesia. Sebagai generasi penerus perjuangan bangsa, warga  diminta mengadopsi nilai-nilai perjuangan dan kebersamaan, supaya diterapkan pada kerja dan karya dalam konteks saat ini.

- Advertisement -

“Perjuangan tidak pernah ada kata usai. Hari ini kita menghadapi berbagai tantangan serta cobaan dalam berbangsa dan bernegara,” katanya.

Baca Juga: Pemprov Jateng Sediakan Hotline Aduan Keracunan Menu MBG, Ini Nomornya

Ditambahkan, Provinsi Jawa Tengah memiliki 37 juta orang penduduk yang tinggal di 8.573 desa/ kelurahan, 576 kecamatan, dan 35 kabupaten/ kota. Daerah-daerah tersebut memiliki keragaman dan potensinya masing-masing. Karenanya, semangat gotong royong perlu terus dijaga, agar provinsi ini semakin sejahtera.

Dalam kesempatan itu, Luthfi berpesan agar seluruh masyarakat Jawa Tengah terus berkreasi, berinovasi, dan menjunjung tinggi nilai integritas.

“Dari Kota Semarang dan Jawa Tengah, kita gelorakan semangat perjuangan dalam rangka membangun Indonesia,” tutupnya.

Adapun rangkaian upacara peringatan tersebut diawali dengan pembacaan nukilan sejarah Pertempuran Lima Hari Semarang, oleh St Sukirno. Di dalamnya diceritakan bagaimana masyarakat di Semarang waktu itu yang sedang merayakan kemerdekaan, mendapatkan gangguan dari tentara Jepang, hingga pecahlah pertempuran lima hari di Semarang pada 14-18 Oktober 1945.

Sejarah singkat tersebut juga ditampilkan dalam sebuah pertunjukan kolosal oleh Teater Pitoelas Universitas 17 Agustus Semarang. Pertunjukan kolosal itu menjadi puncak dari rangkaian upacara peringatan Pertempuran Lima Hari Semarang. jtgprv

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

Bank Jatim Nataru
- Advertisment -

Terbaru