Tuesday, December 23, 2025
HomeDAERAHJABARPemkot Bandung Bakal Bentuk Gaslah untuk Cegah Ancaman Gunungan Sampah

Pemkot Bandung Bakal Bentuk Gaslah untuk Cegah Ancaman Gunungan Sampah

Bandung, Nawacita.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berencana untuk membentuk Gaslah (Petugas Pengolah) sampah.

Hal itu dilakukan sebagai upaya mencegah ancaman gunungan sampah yang terjadi di Kota Bandung.

Ancaman Gunungan sampah di Kota Bandung itu hadir, mengingat volume sampah yang dihasilkan mencapai 1.600 ton setiap harinya.

- Advertisement -

Kondisi tersebut diperparah dengan pengurangan jumlah tonase pembuangan sampah Kota Bandung ke TPA Sarimukti oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Terlebih, Pemkot juga berencana untuk mengawasi dan memperketat penggunaan mesin insenerator pembakar sampah sesuai dengan rekomendasi kebijakan Kementerian Lingkungan Hidup.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung, Darto mengatakan bahwa pemerintah saat ini tengah berupaya untuk mencegah ancaman tersebut dengan berbagai cara.

Salah satunya dengan merekrut 1597 orang untuk membentuk Gaslah (Petugas Pengolah) sampah di tingkat RW sebagai upaya memilah dan mengolah sampah dari hulu. Khususnya untuk sampah-sampah organik dan sampah rumah tangga.

“Ya akhirnya kita gunakan semua cara termasuk salah satunya itu kita akan rekrut 1597 namanya tuh Gaslah, Petugas Pengolah kita akan rekrut itu targetnya adalah mengolah sampah organik saja di level rumah tangga atau di level RW begitu,” kata Darto saat dikonfirmasi, Selasa (14/10/2025).

Baca Juga: Pemkot Bandung Bakal Perketat Pengawasan dan Penggunaan Insenerator Sampah

Nantinya, Gaslah sendiri bakal dibentuk dibawah internal kepengurusan progam Kawasan Bebas Sampah (KBS) yang berada di setiap RW. Hal itu serupa dengan program lainnya seperti Kang Pisman dan Magotisasi.

“Ya itu Terbangun dalam KBS program apa program Gaslah itu adanya di internal KBS, kan KBS itu sudah lama berjalan ya Kang Pisman itu adalah KBS kemudian magotisasi itu KBS, itu semua dalam badan KBS,” ucap dia.

Lebih lanjut, Darto menargetkan pembentukan Gaslah itu bisa dilakukan dalam waktu dekat sebelum akhir tahun 2025. Nantinya Gaslah akan hadir di setiap RW di Kota Bandung. Mekanisme yang dibuat adalah satu orang petugas bertanggung jawab atas pengolahan di satu RW.

“Tinggal menunggu mekanisme yang diinikan nanti kita lakukan rekrut kemudian kemungkinan di tahun ini kita sudah mulai di akhir tahun ini jadi masih ada waktu setelah 3 sampai 2 bulan saja untuk mengambil langkah-langkah ini kang. Kita pengennya setiap RW satu,” jelas Darto.

Nantinya para Gaslah ini sendiri bakal diawasi secara langsung oleh KBS agar kinerja serta efektifitas mereka dalam mengolah sampah bisa terpantau oleh Pemkot.

“Nanti ada namanya pendamping KBS itu yang sudah selama ini sudah mengerti bagaimana menyelesaikan sampah terutama organik di level sumber ya di level rumah tangga atau RW yang paling besar. Mereka yang kan mengawasinya, mereka yang akan melatihnya gitu,” papar dia.

Setelah dibentuk dan diresmikan para Gaslah ini sendiri akan mengikuti pelatihan terlebih dahulu sebelum nantinya terjun mengolah sampah organik atau rumah tangga di tingkat RW.

“Ya, nanti sambil jalan Karena kan belajar sambil bekerja. Jadi, ini ada teori-teori yang langsung tanganinya begini,” bener Darto.

Reporter : Niko Prayoga

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru