Tuesday, December 23, 2025
HomeDAERAHJATIMIdentifikasi Jenazah Korban Ponpes Ambruk Masuk Fase Krusial, Ini Penjelasan Polisi

Identifikasi Jenazah Korban Ponpes Ambruk Masuk Fase Krusial, Ini Penjelasan Polisi

Surabaya, Nawacita.co – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur terus berupaya menuntaskan proses identifikasi korban tragedi runtuhnya bangunan di Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo.

Namun, memasuki pekan kedua pascakejadian, proses ini diakui semakin sulit dilakukan karena faktor waktu dan kondisi sampel yang mulai menurun.

“Kendala utama saat ini terletak pada kualitas sampel DNA yang sudah tidak sebaik pada tahap awal identifikasi,” ungkap Kabid Dokkes Polda Jatim, Kombes Pol M Khusnan di RS Bhayangkara Surabaya, Sabtu (11/10/2025).

- Advertisement -

Meski demikian, Ia menuturkan seluruh jenazah disimpan dalam kondisi aman di ruang berpendingin bersuhu di bawah nol derajat celsius agar tidak mengalami kerusakan lebih lanjut.

“Faktor waktu memang berpengaruh besar terhadap kualitas sampel. Karena itu, untuk memastikan hasil yang tidak terbantahkan hingga tingkat keakuratan 99,99 persen, kami melakukan pemeriksaan DNA,” papar Khusnan.

Selain tes DNA, Tim DVI juga tetap melakukan rekonsiliasi data antemortem dan postmortem setiap hari untuk mencocokkan informasi medis, gigi, hingga ciri-ciri khusus lainnya.

Baca Juga: Satu Lagi Jenazah Korban Ponpes Ambruk Teridentifikasi, Ini Nama dan Alamtnya

Sementara soal perkiraan waktu selesainya proses identifikasi, Khusnan menyebut bahwa lamanya pemeriksaan sangat tergantung pada kualitas sampel yang diterima.

“Kami tidak bisa memastikan waktunya. Berdasarkan pengalaman, proses identifikasi dengan DNA biasanya memakan waktu antara dua minggu hingga dua bulan, tergantung kondisi sampel. Kami terus berkoordinasi dengan Pusdokkes Polri agar prosesnya cepat dan akurat,” jelasnya.

Setiap hasil identifikasi baru akan diumumkan setelah tim benar-benar yakin dengan hasil tes DNA dan rekonsiliasi medis, untuk menghindari kesalahan identitas yang bisa menambah beban keluarga korban.

“Kami terus berusaha agar besok bisa lebih banyak lagi yang teridentifikasi. Baik melalui pemeriksaan DNA, data medis, maupun gigi. Kami harap keluarga bersabar karena proses ini memerlukan ketelitian dan waktu,” tandas Khusnan.

Hingga malam ini, sebanyak 51 korban telah berhasil diidentifikasi dari total 67 kantong jenazah yang diterima.

Dengan demikian, masih ada 13 kantong jenazah yang belum teridentifikasi, sementara laporan kehilangan atau data antemortem yang masuk berjumlah 63 orang.

Reporter : Alus Tri

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru