Thursday, December 18, 2025
HomeNasionalKenapa Jokowi Sering Kunjungi Prabowo, Kepentingan Politik?

Kenapa Jokowi Sering Kunjungi Prabowo, Kepentingan Politik?

Kenapa Jokowi Sering Kunjungi Prabowo, Kepentingan Politik?

JAKARTA, Nawacita – Kenapa Jokowi Sering Kunjungi Prabowo, Presiden Prabowo Subianto menerima Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), di kediaman pribadinya di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (4/10/2025). Pertemuan yang berlangsung selama dua jam itu digelar sehari sebelum peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi, mengungkapkan bahwa pertemuan tersebut membahas beragam hal penting, termasuk sejumlah persoalan kebangsaan dan gagasan mengenai arah masa depan Indonesia. Prabowo dan Jokowi juga saling bertukar pandangan untuk merespons tantangan yang dihadapi bangsa saat ini.

“Tentu banyak hal yang dipercakapkan mengenai masalah-masalah kebangsaan. Termasuk, memberikan masukan ke depan sebaiknya seperti apa untuk beberapa hal,” kata Prasetyo saat ditemui usai acara HUT TNI di Monas, Jakarta, Minggu (5/10/2025).

- Advertisement -

Meski membahas berbagai isu penting, Prasetyo menegaskan bahwa pertemuan itu pada dasarnya merupakan ajang silaturahmi. Menurutnya, Prabowo dan Jokowi memang kerap bertemu.

“Kalau Pak Prabowo berkesempatan ke Jawa Tengah, beliau yang mampir. Kebetulan Pak Presiden ke-7, Pak Jokowi [sedang] ada di Jakarta, ya sudah, janjian ketemu waktunya makan siang,” jelasnya.

Ini adalah kali kesekian Prabowo dan Jokowi bertemu sejak Prabowo dilantik sebagai Presiden RI pada Oktober 2024. Keduanya sempat bertemu di kediaman Jokowi di Surakarta pada Juli 2025. Pertemuan itu digelar sebelum Prabowo menghadiri Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Isu Kerenggangan Hubungan Keduanya

Pertemuan Sabtu lalu berlangsung di tengah spekulasi mengenai merenggangnya hubungan antara Jokowi dan Prabowo. Isu ini mencuat seiring sejumlah peristiwa politik yang terjadi belakangan, terutama setelah reshuffle Kabinet Merah Putih pada pertengahan September lalu.

Dalam perombakan tersebut, beberapa menteri yang dikenal dekat dengan Jokowi, seperti Budi Arie dan Abdul Kadir Karding, diberhentikan dari jabatannya. Langkah ini menimbulkan interpretasi bahwa loyalis Jokowi mulai disingkirkan dari lingkaran kekuasaan.

Baca Juga: Isu Reshuffle Kabinet, Simak Fakta Pertemuan Jokowi dengan Prabowo

Analis dari Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, menilai pencopotan itu berfungsi untuk meredam pengaruh dari tokoh-tokoh dekat Jokowi. Karenanya, Dedi menilai bukan tak mungkin terjadi lagi perombakan kabinet yang menyasar menteri atau wakil menteri yang dikenal dekat Jokowi.

“Ke depan, bukan tidak mungkin akan ada reshuffle lanjutan menyasar kader-kader PSI dan akhirnya loyalis Jokowi benar-benar bersih tersingkir dari kabinet saat ini,” terang Dedi kepada media, Jumat (19/9/2025).

Kenapa Jokowi Masih Sering Kunjungi Prabowo
Kenapa Jokowi Sering Kunjungi Prabowo, Kepentingan Politik?

Jokowi sendiri merespons santai terkait reshuffle tersebut. Dia menegaskan bahwa pergantian menteri merupakan hak prerogatif Presiden Prabowo dan menyatakan bahwa dirinya tidak dimintai pendapat maupun saran.

“[Pak Prabowo minta saran sebelum reshuffle?] Enggak, enggak, itu hak prerogatif presiden dan saya juga di Solo terus,” ungkap Jokowi kepada media, Jumat (12/9/2025).

Namun demikian, anggapan bahwa reshuffle tersebut bermuatan politis dibantah oleh Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi. Dia menegaskan bahwa tidak ada representasi pihak tertentu dalam Kabinet Merah Putih.

“Enggak ada orang siapa-orang siapa, adalah orang putra terbaik bangsa Indonesia,” tegasnya. Lantas, apa pesan yang bisa dilihat dari pertemuan Prabowo dan Jokowi kemarin?

Prabowo Masih Hormati Jokowi

Musfi Romdoni, analis sosio-politik dari Helios Strategic Institute, menilai ada banyak tafsiran atas pertemuan Prabowo dan Jokowi, apalagi pertemuannya terjadi setelah beberapa peristiwa politik.

Namun, terlepas dari berbagai spekulasi, Musfi melihat pertemuan itu sebagai sinyal kuat bahwa Prabowo menunjukkan rasa hormat yang besar kepada Jokowi. Menurut Musfi, Prabowo sejak dulu dikenal sebagai sosok yang menghargai orang-orang yang pernah berjasa dalam hidupnya.

“Di luar berbagai kontroversi yang ada, adalah fakta bahwa Jokowi memiliki peran besar dalam membuat Prabowo menjadi Presiden Republik Indonesia, cita-cita yang didambakan Prabowo selama ini,” ujarnya saat dihubungi media, Senin (6/10/2025).

Lebih jauh, Musfi menyoroti fakta bahwa sejauh ini tidak terlihat adanya pertemuan khusus antara Prabowo dengan mantan presiden lain, seperti Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) atau Megawati Soekarnoputri. Hal ini, menurutnya, menguatkan kesan bahwa Jokowi memiliki tempat khusus di mata Prabowo sebagai tokoh yang sangat dihormati.

“Kalau kita bisa konfirmasi, Prabowo tidak ada pertemuan khusus dengan mantan presiden lainnya, misalnya dengan SBY atau Megawati. Ini artinya Jokowi adalah sosok yang begitu dihormati Prabowo,” ujarnya.

Terkait hubungan kekuasaan di antara keduanya saat ini, Musfi secara tegas menyebut bahwa posisi mereka tidak lagi setara. Secara formal dan struktural, Prabowo kini adalah Presiden RI sehingga pengaruh politiknya tentu lebih besar dari Jokowi. Dia menilai memang sudah terlihat sinyal bahwa Prabowo mulai keluar dari bayang-bayang Jokowi, meski langkah itu dilakukan dengan sangat hati-hati dan bertahap.

“Pada awalnya, saya mengira Prabowo akan melakukan rotasi secara langsung, tapi ternyata Prabowo ini tipikal pemimpin yang melakukan rotasi secara perlahan. Sepertinya, Prabowo sadar kalau langsung mengganti orang-orang Jokowi akan menimbulkan gejolak besar. Oleh karenanya, Prabowo mengganti secara perlahan dan bertahap,” ujarnya.

tronws.

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru